Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan Landmark di Gresik Diprotes Jajaran DPRD

Kompas.com - 14/02/2020, 16:08 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

"Kami hanya mempertanyakan fungsi dan kepentingan bangunan ini (landmark). Karena masih banyak fasilitas umum untuk kepentingan masyarakat banyak, yang masih perlu ditingkatkan," ucap Sekretaris Komisi III DPRD Gresik Abdullah Hamdi, saat melakukan sidak di proyek pembangunan landmark Garling di perlimaan GNI.

Ia kemudian memberi contoh, jika warga Gresik di beberapa kecamatan masih rutin menjadi langganan banjir setiap tahun.

Begitu pun saat kemarau, warga juga kerap kesulitan mendapatkan sumber air dan bahkan hingga harus mendapatkan bantuan suplai air bersih.

"Harusnya pemanfaatan CSR ada kaitannya dengan hal itu, sehingga berdampak langsung kepada masyarakat," sambung dia.

Sementara, Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Sekda Pemkab Gresik Ida Lailatussa'diyah sempat mengatakan, jika pembangunan landmark yang sedang gencar dilakukan untuk keindahan kota, bekerja sama dengan perusahaan yang ada di Gresik.

Baca juga: Patung Gajah di Gresik yang Ramai Diperbincangkan Telan Biaya Hampir Rp 1 Miliar

Ida mengaku, dalam hal ini Pemkab Gresik meminta pihak perusahaan kesediaan mereka untuk membangun landmark yang telah disepakati, dengan tenaga pengerjaan dan bahan material langsung ditangani oleh pihak perusahaan.

Sementara, Pemkab Gresik, hanya menyerahkan gambar desain landmark yang bakal dibuat kepada pihak perusahaan.

"Pemkab Gresik dalam rangka menata keindahan kota mempunyai konsep-konsep mengenai nilai luhur dan sejarah, yang belum banyak diketahui orang itu harus diangkat. Supaya anak-cucu itu mengetahui sejarah yang ada di Kabupaten Gresik, dengan di tempatkan di lokasi strategis," kata Ida.

"Semua pendanaan dan pelaksanaan pengerjaan dilakukan oleh pihak perusahaan," ujar dia.

Jika landmark dan patung gajah merupakan kerja sama Pemkab Gresik dengan PT Petrokimia Gresik, maka landmark Garling menggandeng Pembangkit Jawa-Bali (PJB), dengan estimasi biaya pembangunan proyek dikatakan mencapai Rp 800 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com