Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Turis Eropa Tunda Kunjungan ke Jabar karena Isu Corona

Kompas.com - 14/02/2020, 15:20 WIB
Agie Permadi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Namun, katanya ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengelola wisata di Jabar ini. Menurut Budi, ada tiga hal agar suatu daerah wisata bisa maju.

Pertama, kata Budi, pemeliharaan dan pengembangan destinasi wisata harus dirawat dengan baik. Kedua, dibuatnya atraksi baru.

"Kemudian sumber daya manusia di Jabar yang berkelas, dan handal ," tuturnya.

Terakhir, sebagus apa pun destinasinya apabila promosi tak dilakukan maka akan sedikit orang mengetahui destinasi wisata tersebut.

"Promosi ini harus dilakukan secara masif dan bersama-sama," ucapnya.

Di Jabar sendiri, lanjut Budi, terdapat wisata alam yang dapat diminati wisman Eropa seperti halnya daerah wisata Ciletuh Sukabumi.

 

Baca juga: Mendagri Sebut Wisata di Bali Tak Terpengaruh Virus Corona

Destinasi ini sempat gencar dipromosikan pemerintah, namun saat ini mulai sedikit meredup.

"Kita berharap Jabar menjadi daerah wisata pilihan, artinya harus ada tindakan nyata oleh Pemprov bersama dengan pemerintah kota/kabupaten yang dilakukan bersama industri dan asosiasi. jadi jangan sendiri, harus banyak masukan," harapnya.

Terkait penutupan penerbangan dari dan ke China, Budi menyebut bahwa hal itu tak terlalu berdampak pada wisata di Jabar, pasalnya wisman dari China di Jabar relatif kecil

"Karena kebetulan (Wisman China) yang masuk ke Jabar tak terlalu banyak, tak lebih dari 10 persen," ujar Budi

Diberitakan sebelumnya, pemerintah resmi melakukan penutupan penerbangan dari dan ke China mulai Rabu (5/2/2020).

Hal itu diputuskan setelah Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri di pangkalan TNI AU Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Minggu (2/2/2020).

Dalam rapat membahas kepulangan warga negara Indonesia di Wuhan, China, Pemerintah juga mencabut untuk sementara visa bebas visa dan visa on arrival untuk warga negara China.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com