JEMBER, KOMPAS.com – Bantuan terhadap korban banjir pada santri di Pesantren Ma’had Baitul Ilmi di Kelurahan Mangli, Kecamatan Kaliwates, Jember, Jawa Timur, ramai dibicarakan oleh masyarakat.
Sebab, bantuan berupa selimut dan kasur yang diberikan pemerintah daerah, jumlahnya tidak sesuai dengan apa yang dijanjikan.
Awalnya, ada 18 buah selimut dan kasur yang dijanjikan oleh pemerintah. Namun yang diberikan hanya 2 saja.
“Kejadian banjir pada Jumat (6/2/2020) lalu, paginya saya cek asrama,” kata pengasuh Ma’had Baitul Ilmi Mastur kepada Kompas.com saat dihubungi, Jumat (14/2/2020).
Baca juga: Izin Usaha di Jember Lamban, Ternyata Harus Ditandatangani Bupati
Menurut Mastur, pada saat dia datang ke asrama, warga sudah ramai karena ada kunjungan Bupati Jember Faida.
Menurut Mastur, setelah dialog dengan warga sekitar, ada pembagian bantuan pada korban banjir.
Bantuan berupa kasur, selimut dan bahan pokok.
“Ditanya berapa penghuni asrama ini, saya bilang 18 santri. Beliau (Faida) mengatakan, kalau gitu kasih satu-satu (selimut dan kasur),” kata Mastur.
Baca juga: Panitia Angket DPRD Jember Datangi LPSK, Minta Lindungi Tersangka Korupsi
Perintah untuk memberikan bantuan pada santri yang terdampak banjir itu disaksikan oleh camat, lurah, RW dan RT.
“Lalu diserahkan bantuan secara simbolis, ada 2 dus sembako, 5 selimut dan 5 kasur, saya hitung ada lima,” kata Mastur.