Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ucapan Cinta untuk Bumi dari SMK di Semarang pada Hari Valentine

Kompas.com - 14/02/2020, 13:36 WIB
Dian Ade Permana,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

UNGARAN, KOMPAS.com - Hari Valentine identik dengan kasih sayang antar sesama manusia.

Namun, perayaan Hari Valentine di SMK Al Mina, Desa Jetis, Kecamatan Bandungan, Kabupaten Semarang dilakukan dengan cara berbeda.

Seluruh siswa dan guru SMK Al Mina menyatakan cintanya kepada keberlangsungan bumi yang bersih dan sehat. Langkah awalnya, mereka mencanangan gerakan tanpa plastik di lingkungan sekolah.

"Kami mencanangkan cinta dalam bentuk yang berbeda. Meski mungkin ini gerakan kecil, tapi cinta ini harus disampaikan agar menjadi virus yang baik bagi lingkungan," kata Nikma Lailatulqodariyati, Kepala Sekolah SMK Al Mina usai deklarasi Al Mina Say No To Plastic di sekolah tersebut, Jumat (14/2/2020).

Baca juga: Hari Valentine, Harga Bunga di Pasar Kembang Cikini Naik Dua Kali Lipat

Nikma mengatakan, kesadaran akan cinta lingkungan ini harus terus disosialisasikan karena kemasan plastik akan merusak alam sebab tidak terurai.

"Mulai hari ini, seluruh siswa SMK Al Mina harus membawa botol minuman dari rumah. My Bottle wajib dibawa. Harapannya ini bisa menjadi kebiasaan sehingga mengurangi sampah plastik," tegas Nikma.

Ditambahkan, jika ada yang melanggar dalam penggunaan botol plastik tersebut, baik guru maupun murid akan menanggung hukuman.

Menurutnya bentuk hukuman pun bervariasi untuk setiap pelanggaran.

Mulai dari teguran, membersihkan lingkungan sekolah dari lantai satu hingga lantai tiga, sampai keliling ke seluruh lahan milik yayasan seluas 1,2 hektar untuk memunguti sampah plastik.

"Itu semua sudah menjadi kesepakatan antara guru dan murid," paparnya.

Baca juga: Kisah Tragis St Valentine di Balik 14 Februari yang Dijadikan sebagai Hari Valentine

Siswi kelas XI jurusan DKV SMK Al Mina, Restu Ajeng Sabilillah, mengatakan gerakan anti-plastik ini sangat bagus untuk menjaga kebersihan.

"Biasanya kalau beli minuman kemasan, kan langsung dibuang dan sampahnya tercecer, itu yang bikin malu kalau ada tamu ke sekolah," jelasnya.

Dia berharap dengan pengurangan sampah menjadikan lingkungan semakin bersih, sejuk, dan tidak membuat polusi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com