KOMPAS.com- Siswi SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo berinisial CA (16) mengaku telah lama memperoleh perlakuan tidak menyenangkan dari teman-teman sekolahnya.
Ia diduga menerima tendangan dan pukulan sejak beberapa bulan lalu.
Kepada bibinya yang bernama Nuryani, CA sering mengeluh badannya kesakitan.
"Budhe awakku loro kabeh (budhe badanku sakit semua)," kata bibinya, Nuryani menirukan kata-kata CA, seperti dilansir dari Tribunnews.com.
Baca juga: Ganjar Minta Sekolah Tempat Terjadinya Bullying di Purworejo Ditutup atau Dilebur
"Aku ditendangi kancane nang sekolahan (aku ditendangi teman di sekolah)," ujar CA ditirukan oleh Nuryani.
Saat ditanyakan alasan mengapa teman-temannya menendangnya, CA menjawab ia tidak melakukan kesalahan apapun.
"Koncoku nakal kabeh (temanku nakal semua)," kata Nuryani menirukan CA saat itu.
Baca juga: Soal Bullying di Purworejo, Komisi X DPR Minta Sekolah Terapkan Zona Zero Bullying
"Saya baru tahu ya kemarin pas lihat videonya itu," ungkapnya.
Dalam video tersebut, CA hanya merunduk seperti menahan sakit ketika ditendang dan dipukul teman-temannya.
Saat ditemui di rumahnya, CA masih tampak terpukul usai dipukuli kawan-kawannya.
CA terus menangis dan menyembunyikan mukanya di pelukan bibinya.
Baca juga: Siswi SMP Korban Perundungan di Purworejo Sempat Berkata Ojo Saat Dimintai Uang Pelaku
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo meminta, CA didampingi untuk menangani traumanya.
"Hari ini saya sudah meminta Kepala Dinas saya untuk bertemu korban dan kedua orang tuanya. Kondisinya memang memprihatinkan. Kami minta kedua orangtua korban untuk tidak bekerja dulu sementara waktu. Agar waktu pendek ini ada trauma healing kepada si anak," jelas Ganjar.
Seperti diberitakan sebelumnya, sebuah video memperlihatkan CA ditendang oleh tiga teman lelakinya viral di media sosial.
Selain menendang, tiga siswa itu memukul dengan tangan kosong dan menggunakan gagang sapu sambil tertawa-tawa.
Kejadian tersebut berlangsung di SMP Muhammadiyah Butuh Purworejo, saat jam pergantian pelajaran.
Tiga siswa tersebut kini ditetapkan sebagai tersangka.
Kompas.com (Penulis : Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor : Khairina) Tribunnews.com
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.