Namun dalam perjalanan, Rusmiati sudah tak bisa berkomunikasi dengan anaknya.
"Dikira saya di jalan itu (Adila) tidur, nyampe IGD tidak sadarkan diri, napasnya sudah enggak normal," ujar dia, seperti dilansir dari Kompas TV.
Betapa terpukulnya ia, Adila dinyatakan koma sesaat setelah dibawa ke rumah sakit tersebut.
"Jam 6 pagi (Sabtu, 8 Januari) dinyatakan koma, sudah enggak ada reaksi apa-apa," papar Rusmiati dengan mata berkaca-kaca.
Baca juga: Hati-hati bila Melihat Ular Weling, Belum Ada Anti Bisanya jika Digigit
Adila menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Gunung Jati sejak Sabtu (8/2/2020) hingga Rabu (12/2/2020).
Selama lima hari, Rusmiati hanya bisa melihat putrinya terbaring koma.
Tak ada sepatah kata pun terucap dari mulut putri yang dicintainya.
Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSD Gunung Jati Kota Cirebon Siti Maria menjelaskan, bisa ular weling sudah masuk dan menjalar ke bagian saraf dan sel darah.
"Sebagian sel darah sudah pecah dan trombositnya terus menurun," katanya.
Sebanyak sepuluh VIAL Serum Anti Bisa Ular sudah disuntikkan ke tubuh Adila. Namun hal tersebut tak membuahkan hasil karena ketidakcocokan antiserum dan racun yang menyebar ke tubuh Adila.
Maria mengatakan, penanganan juga dibantu dokter spesialis emergency dari WHO, dokter Tri Maharani.
Rabu (12/2/2020) malam, Adila dinyatakan meninggal dunia. Gadis kecil itu dimakamkan pada Kamis (13/2/2020).
Sumber: Kontributor Kompas TV Cirebon, Muhammad Syahri Romdhon | Editor: Aprilia Ika), Kompas TV
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.