Pihaknya pun akan mewaspadai para spekulan yang tak bertanggung jawab menimbun komoditi itu saat situasi sulit seperti sekarang ini.
"Tentu kita sudah siaga dan mewaspadai para spekulan bawang putih yang menimbun, tapi sampai sekarang belum ada di Tasik. Kita fokus dulu mendatangkan bawang putih lokal ke Tasik," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, harga komoditi bawang putih di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, mengalami kenaikan signifikan hampir 100 persen akibat penghentian impor dari China imbas merebaknya virus Corona, Rabu (12/2/2020).
Baca juga: Pemicu Harga Bawang Putih Meroket di Cianjur: Imbas Virus Corona dan Ulah Spekulan
Mulanya harga bawang putih di pasar terbesar se-Priangan Timur Jawa Barat itu hanya Rp 25.000 per kilogram sampai sepekan terakhir mengalami kenaikan drastis menjadi Rp 50.000 per kilogram.
Salah seorang pedagang sayur di Blok B 1 Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Asep Piran (43) mengatakan, harga bawang putih naik sejak sepekan terakhir sampai dua kali lipat.
"Sejak isu virus corona merebak, harga bawang putih naik sampai 100 persen," jelas Asep kepada wartawan, Rabu siang.
Baca juga: Harga Bawang Putih Naik karena Ulah Spekulan, Pemkab Sumedang Koordinasi dengan Polisi
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.