Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lambang Kerukunan Umat Beragama, Terowongan Silaturahim akan Dibangun di Tempat Lain

Kompas.com - 14/02/2020, 08:51 WIB
Ghinan Salman,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi mengatakan pembangunan terowongan bawah tanah yang menyambungkan Masjid Istiqlal dan Katedral Jakarta merupakan lambang kerukunan umat beragama.

Terowongan itu, menurut Fachrul, juga bisa dimanfaatkan untuk menggelar pertemuan khusus.

"Bagus, itu lambang kerukunan umat beragama, secara praktisnya memang mereka bisa kalau ada kegiatan terlalu banyak bisa di Istiqlal atau sebaliknya," kata Fachrul ditemui di Masjid Al-Akbar, Surabaya, Jawa Timur, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Gubernur Sumut Imbau Stop Polemik Soal Babi, Ajak Dukung Lyodra di Indonesian Idol

Pembangunan terowongan penyambung itu tak akan menimbulkan kecemburuan umat agama lain.

Karena, pembangunan serupa itu tak hanya dilakukan antara masjid dan gereja. Tapi, juga di beberapa rumah ibadah lain.

Pemerintah, kata Fachrul, telah merencanakan pembangunan secara bertahap.

"Oh nanti ada tahapannya, enggak bisa langsung. Kebetulan itu (Istiqlal-Katedral) kan berdampingan," ujar dia.

Presiden Joko Widodo mengungkap rencana pembangunan terowongan bawah tanah antara Masjid Istiqlal dan Gereja Katedral di sela peninjauan renovasi Masjid Istiqlal.

Terowongan tersebut dibangun untuk memudahkan para pejalan kaki yang menyeberang dari Istiqlal ke Katedral atau sebaliknya.

"Terowongan bawah tanah sehingga tidak nyeberang (di jalan). Sekarang pakai terowongan bawah, terowongan silaturahim," ujar Jokowi di Masjid Istiqlal, Jakarta, Jumat (7/2/2020).

Baca juga: Melebihi Jumlah Syarat Dukungan Independen, Penerima PKH di Jember Dikhawatirkan Jadi Komoditas Politik

Jokowi mengatakan, terowongan tersebut sekaligus menyimbolkan adanya silaturahim antara jemaah di Masjid Istiqlal dengan umat di Gereja Katedral. Keberadaan terowongan tersebut juga menunjukkan bahwa kedua kelompok pemeluk agama tidak saling berseberangan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com