Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gubernur Sumut Imbau Stop Polemik Soal Babi, Ajak Dukung Lyodra di Indonesian Idol

Kompas.com - 14/02/2020, 08:44 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MEDAN, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Edy Rahmayadi dan Kapolda Sumatera Utara Irjen Pol Martuani Sormin meminta agar polemik terkait babi dihentikan. 

Sebab menurut mereka, polemik itu tidak ada artinya kepada Sumatera Utara.

Di saat yang sama, Edy Rahmayadi meminta untuk membesarkan Lyodra Ginting di ajang Indonesian Idol. 

Ditemui di DPRD Sumatera Utara, Edy Rahmayadi mengatakan, perhimpunan (pengusaha) daging babi nasional terlihat kondusif.

Menurutnya, mereka hanya mencoba klarifikasi soal pemusnahan babi dan pihaknya sudah menyampaikan yang sebenarnya.

Baca juga: Uji Lab Ungkap Ratusan Babi di Bali Mati akibat Virus Demam Babi Afrika

"Kalau terkait dengan babi, itu kemarin (gerakan Save Babi) hanya orang tak bertanggung jawab saja itu. Saya lihat dari perhimpunan daging babi nasional, begitu kondusif. Dia hanya mengklarifikasi, begitu sudah disampaikan yang sebenarnya, mereka mengaminkan kok," kata Edy, Kamis (13/2/2020). 

"Berarti yang kemarin itu hanya orang-orang yang ingin mencari panggung saja," sambungnya.

Baca juga: Gerakan Save Babi di Medan, Tolak Pemusnahan dan Restocking Area Akibat Wabah Hog Cholera dan ASF

 

Ajak dukung Lyodra di Indonesian Idol

Lyodra Ginting (16) saat mengikuti audisi Indonesian Idol X.Bidik layar YouTube Indonesian Idol Lyodra Ginting (16) saat mengikuti audisi Indonesian Idol X.
Edy Rahmayadi menambahkan, selain aksi pada Senin kemarin, dikabarkan akan ada aksi dari kelompok lain yang menolak hari kedaulatan babi pada Jumat (14/2/2020).

Terkait hal tersebut Edy meminta agar menyudahinya.

"Jangan lagi. sudahi itu. Sudah. Kita besarkan Lyodra saja. Lyodra Ginting. Kebetulan satu kampungku itu," ajaknya.

Baca juga: Muncul Gerakan Save Babi, Pemprov Sumut: Ternak Babi Tak Akan Dimusnahkan Walau Ada Virus ASF

 

Untuk diketahui Lyodra Ginting adalah finalis Indonesia Idol X 2020 asal Sumut yang masuk 6 besar.

Sementara itu, Kapolda Sumut, Irjen Pol Martuani Sormin mengatakan, unjuk rasa atau demonstrasi adalah hak setiap warga negara. Pihaknya tidak bisa melarang.

"Namun untuk kelompok mahasiswa, ormas, kepemudanaan, kami sudah bicara. Mari kita stop polemik soal isu-isu babi ini karena tidak  ada artinya untuk Sumatera Utara," katanya.

Baca juga: Sumut Diserang ASF, Nias Dipilih Jadi Tempat Pembibitan Babi

 

Gerakan Save Babi

Sebagaimana diketahui pada Senin (10/2/2020) kemarin, ratusan massa aksi menamakan diri sebagai Gerakan Save Babi atau Gerakan 102 yang dikomandoi Boasa Simanjuntak menggeruduk DPRD Sumut di Jalan Imam Bonjol Medan.

Mereka mendeklarasikan Hari Kedaulatan Babi sekaligus menyampaikan beberapa aspirasi seperti menolak pemusnahan babi. 

Baca juga: Soal Babi Mati, Gubernur Sumut Tak Ingin Ulang Pengalaman China Tangani ASF

Kemudian, meminta pemerintah menyelesaikan penyebaran virus yang mematikan babi di Sumut. 

Serta, menuntut ganti rugi, menolak sertifikasi (keterangan sehat babi), menolak isolasi dan restocking babi di Nias. 

Baca juga: 30.000 Babi Mati di Sumut karena Virus, Lalu Lintas Ternak Dilarang

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com