KOMPAS.com- Kasus Demam Berdarah Denguue (DBD) menyebar dan memakan korban di sejumlah daerah di Indonesia.
Pemerintah Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT) hingga Tasikmalaya, Jawa Barat telah mengonfirmasi kasus DBD hingga menyebabkan warganya meninggal dunia.
Masyarakat diminta mengenali gejala awal DBD dan segera melakukan tindakan.
Gejala DBD, antara lain demam dalam rentang waktu 2 hingga 3 hari. Gejala lainnya yakni mual, muntah, sakit kepala.
Jika tak ditangani serius, DBD bisa berdampak pada kematian.
Berikut rangkuman kasus-kasus jangkitan DBD di sejumlah daerah di Indonesia yang dirangkum oleh Kompas.com:
Baca juga: DBD di Sikka Terus Bertambah, Tim dari Kemenkes Lakukan Investigasi
Sejak Januari 2020 hingga saat ini, kasus DBD di Sikka mencapai 567 kasus.
Status Kejadian Luar Biasa (KLB) DBD yang telah ditetapkan pada Januari 2020 bahkan diperpanjang.
Perpanjangan penetapan ini disebabkan karena jumlah kasus semakin meningkat, begitu pula dengan jumlah korban meninggal.
Tak hanya itu, tingginya jumlah kasus DBD di Sikka menyebabkan Tim Kementerian Kesehatan melakukan investigasi.
"Mereka (Kemenkes) turun karena kita sudah tetapkan status KLB DBD dan jumlahnya dari hari ke hari etrus bertambah," ujar Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo.
Sedangkan di seluruh Provinsi NTT tercatat 1.173 kasus DBD ditemukan hingga saat ini dengan jumlah korban meninggal sebanyak 13 orang.
Baca juga: Empat Warga Meninggal, Kabupaten Sikka Perpanjang Status KLB DBD
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.