Wakil Direktur Pelayanan Medik dan Perawatan RSUD Gunung Jati Siti Maria mengatakan selama lima hari perawatan, tim medis sudah memasukkan sepuluh VIAL Serum Anti Bisa Ular (SABU) ke tubuh Adila.
Usaha tersebut tak membuahkan hasil karena ada ketidakcocokan anti serum. Selain itu racun ular weling sidah menyebar ke sebagian besar tubuh Adila termasuk ke saraf dan sel darah.
"Sebagian sel darah sudah pecah, dan trombositnya terus menurun," ujarnya.
Maria mengatakan, proses penanganan Adila dibantu dokter spesialis emergency dari WHO dokter Tri Maharani.
Baca juga: Bocah 4 Tahun di Cirebon Digigit Ular Weling Saat Tidur
“Mohon kepada pemerintah Kabupaten Cirebon untuk menindaklanjuti dan mohon bantuannya apabila ada kejadian seperti ini lagi agar cepat untuk mengatasi ular jenis macam ini," kata kosasih.
"Karena sampai saat ini belum ada obatnya di Cirebon khususnya, umumnya di Indonesia. Mohon pemerintah,” kata kosasih mengulang-ulang permohonannya.
Kosasih mengaku khwatir warga Desa Pamengkang dan warga lainnya yang mengalami hal serupa dan tidak bisa tertangani karena tidak adanya anti bisa.
Rencananya, ia dan warga desa skeitar akan kerja bakti untuk membongkar sarang ular berbahaya di lingkungan rumah masing-masing.
Baca juga: Hati-hati bila Melihat Ular Weling, Belum Ada Anti Bisanya jika Digigit
SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Muhamad Syahri Romdhon | Editor: Aprillia Ika, Dony Aprian, Rachmawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.