Rencananya ketika hujan deras turun dan ditemui tanda-tanda longsoran susulan seperti runtuhan material berupa kerikil, maka warga akan segera diminta untuk mengungsi.
"Kami mulai dari sekarang sudah memberlakukan sistem ronda, tujuannya untuk memantau tebing ini,sebab dapat dilihat tebing sudah retak-retak. Kami tidak mau mengambil resiko terhadap keselamatan warga, " jelasnya.
Dikatakan Sugito berbagai pihak sudah mendatangi lokasi longsoran seperti dari BPBD Kota Semarang, Dinas PU Kota Semarang , Polsek Ngaliyan dan lainnya.
"Namun hanya sebatas tinjauan semoga ada tindak lanjut seperti langkah strategis dari Pemkot berupa pembuatan talud agar warga sekitar dapat merasa nyaman dan tidak was-was lagi tinggal di rumah sendiri," pintanya.
Sementara Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kelurahan Tambakaji, Dimas, menuturkan tebing tersebut memang rawan longsor, sebelumnya pernah terjadi longsor pada setengah tahun yang lalu. Namun tidak sampai ke rumah warga.
"Berarti ini untuk kedua kalinya, beruntung tidak ada korban jiwa hanya saja merusak rumah milik seorang warga," terangnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunsolo.com dengan judul Tebing Setinggi 30 Meter di Semarang Longsor Timpa Rumah Warga, Masih Ada Potensi Longsor Susulan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.