Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jelang Berakhirnya Karantina WNI di Natuna, Gubernur Sumut: Bila Perlu Saya Jemput...

Kompas.com - 13/02/2020, 22:16 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Beberapa hari ke depan 238 WNI dari Wuhan, China, yang dikarantina di Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), akan segera berakhir dan akan dipulangkan ke rumah masing-masing.

Tak hanya 238 WNI yang saja yang akan dipulangkan, termasuk 47 orang kru penjemput. Sehingga total yang dipulangkan 285 orang.

Berdasarkan jadwal yang ditetapkan pemerintah, masa observasi berlangsung 14 hari hingga Minggu (16/2/202).

Dari 238 WNI yang menjalani karantina di Natuna, terdapat empat warga Medan

Baca juga: Pemerintah Akan Bertemu Warga Natuna untuk Ucapkan Terima Kasih

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi mengatakan, ia bakal menjemput empat warganya yang sedang menjalani karantina di Natuna.

“Setelah 14 hari tidak dinyatakan terjangkit oleh virus corona bila perlu saya jemput dia,” katanya, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Pasca-observasi, Ini Rangkaian Pemulangan 238 Warga dari Natuna

Terkait pemulangan, Edy pun mengaku masih menunggu instruksi khusus dari pemerintah pusat.

 

Kepala Dinas Kesehatan Sumut Alwi Mujahit Hasibuan memastikan ada empat warga Sumut yang menjalani proses karantina di Natuna.

"Mereka dalam camp militer. Kami ikut saja. Jika pemerintah bilang jemput, kami jemput. Jika diminta pendampingan juga akan kami lakukan," katanya.

Baca juga: Pemprov Sumut Siap Jemput Warga yang Dikarantina di Natuna

Sementara itu, Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I (Pangkogabwilhan I) Laksamana Madya Yudo Margono mengatakan, sarana dan prasarana untuk pemulangan 238 WNI yang dikarantina di Natuna telah disiapkan.

"Teknisnya semua sudah siap, seperti pesawat sudah stand by, pada dasarnya tinggal menunggu perintah saja," kata Yudo, Selasa (11/2/2020).

Sebelumnya, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau, dijadikan tempat karantina 285 WNI yang pulang dari Wuhan, China. Kota Wuhan sendiri disebut sebagai sumber penyebaran virus corona.

Meskipun sempat mendapat penolakan dari warga dan pemerintah setempat, proses observasi dan karantina tetapkan dijalankan di Natuna selama 14 hari.

(Penulis : Kontributor Medan, Dewantoro | Editor : Dony Aprian, Aprilia Ika)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com