Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 13/02/2020, 18:18 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Magreti Kepulauan Tanimbar, Maluku, akan mengirim sampel lendir salah satu pasien yang diduga terjangkit virus corona untuk diteliti di laboratorium kesehatan di Jakarta.

DN, salah satu warga, Saumlaki, Kepulauan Tanimbar, yang diduga terinfeksi virus corona, saat ini tengah menjalani perawatan di ruang isolasi di rumah sakit tersebut.

“Sampel air lendir pasien akan kami kirim untuk diperiksa di laboratorium kesehatan di Jakarta,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Tanimbar, Edwin Tomasoa, kepada Kompas.com, via telepon selulernya, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Akibat Isu Virus Corona, Pariwisata Bali Diperkirakan Merugi Rp 1 Triliun Per Bulan

Dia menuturkan, sampel lendir milik mahasiswa hubungan internasional itu akan dikirim untuk diuji di laboratorium kesehatan guna memastikan apakah sang pasien positif tertular virus mematikan itu ataukah tidak.

“Tadinya mau dikirim ke Surabaya, tapi tidak ada, jadi dikirim ke Jakarta. Jadi, itu untuk memastikan si pasien ini positif corona atau tidak, saat ini statusnya masih terduga,” kata Edwin.

Menurut Edwin, DN akan menjalani masa karantina di ruang isolasi rumah sakit tersebut selama 14 hari ke depan.

Selama masa karantina dilakukan, dokter di rumah sakit itu akan terus memantau secara serius perkembangan kondisi kesehatan pasien.

“Baru masuk kemarin jadi, jadwalnya itu nanti selama 14 hari karantina, itu  sesuai protab dari WHO,” kata dia.

Baca juga: Diduga Terjangkit Virus Corona, Mahasiswa di Maluku Diisolasi

Diberitakan sebelumnya, DN salah satu mahasiswa Hubungan Internasional asal Kabupaten Kepulauan Tanimbar diduga terinveksi virus corona setelah ia terserang demam dan sesak nafas sekembalinya dari Malaysia pada 7 Februari 2020 lalu.

Tim medis dan Dinas Kesehatan di Kepulauan Tanimbar yang mengetahui informasi tersebut kemudian mengecek langsung kondisi korban di rumahnya dan setelah itu langsung membawanya ke rumah sakit untuk menjalani penanganan medis.

Selama menjalani porses karantina, pihak rumah sakit pun memberlakukan larangan bagi pihak keluarga untuk menjenguk DN. 

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di 'Rumah' yang Sama...

Kisah Pengojek Indonesia dan Malaysia di Tapal Batas, Berbagi Rezeki di "Rumah" yang Sama...

Regional
Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Menara Pengintai Khas Dayak Bidayuh Jadi Daya Tarik PLBN Jagoi Babang

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com