Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 WNA yang Dideportasi dari NTT Ternyata Riset Sejarah Benua Australia

Kompas.com - 13/02/2020, 18:03 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT), mendeportasi enam orang warga negara asing asal Australia dan Belanda.

Enam warga asing itu yakni DRB (74), MGS (51), DFB (30), HRJ (79), IKS (32) dan ZC (39).

"Mereka ditangkap di Kabupaten Rote Ndao, pada 17 Januari 2020 lalu," ujar Kepala Kantor Imigrasi Kelas I TPI Kupang Sjachril saat dihubungi Kompas.com, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Penelitian Tanpa Izin, 6 WN Belanda dan Australia Dideportasi dari NTT

Menurut Sjachril, saat diperiksa dan diinterogasi, diketahui bahwa enam orang tersebut sedang melakukan riset tentang proses 70.000 tahun lalu, saat orang pertama kali menemukan Benua Australia.

"Mereka melakukan riset, tentang bagaimana dulu orang Afrika dibawa ke Australia, yang jadinya Aborigin," ujar Sjachril.

Baca juga: 6 Warga China yang Terdampar di Rote Ndao Jalani Tes Kesehatan di Kupang

Menurut Sjachril, awalnya saat ditangkap, enam warga asing itu sempat berkelit dan mengaku sedang melakukan penelitian di Kabupaten Rote Ndao.

Namun, saat diperiksa secara detail, ternyata mereka tidak memiliki izin penelitian.

Warga negara asing itu diketahui sedang menggalang dana publik dan riset tentang perjalanan orang Afrika menuju Australia.

"Mereka sudah kita deportasi ke negaranya melalui Denpasar, Bali," kata Sjachril.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com