Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mentan Duga Ada yang Manfaatkan Penghentian Impor dari China untuk Naikkan Harga Bawang Putih

Kompas.com - 13/02/2020, 17:52 WIB
Labib Zamani,
Teuku Muhammad Valdy Arief

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo menduga kenaikan harga bawang putih di Indonesia bukan akibat penghentian sementara impor dari China untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Meroketnya harga bawang putih di beberapa pasar dianggapnya terjadi akibat adanya distributor nakal yang coba memanfaatkan kepanikan publik.

"Mungkin panik karena distributornya kasih keluar sedikit-sedikit agar besok harga lebih mahal, mungkin," kata Syahrul Yasin Limpo saat melepas Operasi Pasar bawang putih dan cabai di Pasar Gede Solo, Jawa Tengah, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Harga Belum Stabil, Pedagang Takut Stok Bawang Putih

Atas dasar dugaan itu, Syahrul meminta distributor bawang putih yang menimbun agar ditangkap.

"Kalau ada (distributor) yang menimbun tangkap saja tuh. Artinya, kita ngurusin rakyat tidak boleh main-main," kata Yasin.

Syahrul juga mengklaim pasokan bawang putih di Indonesia tidak terpengaruh penghentian impor dari China.

Ketersediaan bawang putih dalam negeri disebutnya masih mencukupi.

"Mau ada corona atau tidak ada corona tetap saja. Kami sudah hitung. Bawang putih sebenarnya masih ada kurang lebih 84.000 sampai 120.000 ton," kata Syahrul.

Baca juga: Spekulan Mainkan Harga Bawang Putih, Satgas Pangan Cianjur Terjunkan Tim

Jumlah yang disebutkan Syahrul, belum termasuk dengan hasil panen petani bawang putih lokal.

Dia menyebut, mulai akhir Februari ada petani bawang putih di beberapa daerah yang mulai panen sehingga berpotensi menambah stok hingga 50.000 ton.

"Sampai dua bulan, tiga bulan tidak ada masalah pasokan bawang putih," kata Syahrul.

Sedangkan Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian, Agung Hendriadi mengatakan, operasi pasar bawang putih dan cabai telah dimulai di berbagai wilayah di Indonesia sejak 30 Januari 2020, seperti DKI Jakarta, Sumatera Barat, Jambi dan Solo.

"Dan rencananya akan dilanjutkan di Ternate, Manado, Pontianak, Palembang dan Bandung," katanya.

Dia mengatakan ada 12 ton bawang putih yang disediakan dalam operasi pasar di Solo. Jumlah tersebut mampu mencukupi kebutuhan masyarakat Solo hingga lima hari ke depan.

Baca juga: Terpengaruh Virus Corona, Harga Bawang Putih di Tasikmalaya Naik 100 Persen, Pedagang Mengeluh

Adapun 12 ton bawang putih tersebut didistribusikan ke lima pasar di Solo, yakni Pasar Gede, Pasar Gading, Pasar Nusukan, Pasar Hardjodaksino, dan Pasar Rejosari.

Selain bawang putih, katanya ada 10 ton capai yang disediakan dalam operasi pasar. Cabai ini terdiri rawit merah dan merah keriting. Cabai ini didatangkan secara langsung dari Kabupaten Wajo.

"Kami berharap melalui operasi pasar ini harga bawang putih dan cabai di Solo bisa turun," kata Agung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com