Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Warga Tanimbar, Maluku, Tewas karena Wabah Muntaber

Kompas.com - 13/02/2020, 16:54 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Sebanyak 10 orang warga di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, dilaporkan meninggal dunia setelah terserang wabah muntaber.

Kepala Dinas Kesehatan Kepulauan Tanimbar, Edwin Tomasoa mengatakan, sepuluh kasus kematian akibat wabah muntaber itu merupakan akumulasi dari semua kasus muntaber yang terjadi di Kabupaten Kepulauan Tanimbar sejak Januari hingga Februari 2020.

“Iya benar, 10 orang meninggal dunia. Tapi, itu bukan di satu desa tapi di seluruh Kabupaten Kepulauan Tanimbar,” kata Edwin, kepada Kompas.com, saat dihubungi dari Ambon, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Diduga Terjangkit Virus Corona, Mahasiswa di Maluku Diisolasi

Dia mengungkapkan, sepuluh warga yang tewas karena wabah muntaber itu tersebar di tujuh desa yakni tiga orang di Desa Lermatang, dua orang di Desa Nurkat dan masing-masing satu orang di Desa Wesawak, Bomaki, Atubul Da, Arui Bab dan Desa Wermatang.

Sepuluh warga yang meninggal dunia akibat terserang muntaber itu diketahui sempat dirawat di sejumlah puskesmas yang tersebar di kabupaten tersebut.

Saat ini, Edwin mengklaim, wabah muntaber di wilayah itu sudah dapat dikendalikan.

“Jadi, ada puskesmas itu satu ada dua, dan untuk saat ini peningkatan kasusnya sudah dikendalikan sudah menurun,” kata dia.

Sejak wabah muntaber terjadi di kabupaten tersebut, pihaknya langsung melakukan sejumlah langkah penanganan dengan melibatkan tim dokter dan tenaga medis yang ada di wilayah tersebut.

Baca juga: Pemkab Maluku Tengah Janji Perbaiki Rumah Warga yang Rusak akibat Gempa

“Kami tangani langsung dari puskesmas dari dinas kesehatan juga turun bahkan januari itu Pak Bupati juga turun dan kami sama-sama dengan tim dokter cek ke lapangan,” kata dia.

Dia mengakui, kasus kematian warga akibat wabah muntaber di wilayah tersebut terhitung sangat tinggi dari tahun-tahun sebelumnya.

"Jadi, bisa dikatakan ada peningkatan status,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com