Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Natuna Berharap Dapat Bersosialisasi dengan 238 WNI yang Dikarantina

Kompas.com - 13/02/2020, 12:47 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Beberapa hari ke depan, proses karantina 238 WNI dari Wuhan Prov Hubei, China, akan berakhir.

Semua WNI akan dipulangkan dari Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), termasuk 47 orang kru penjemput, sehingga total yang dipulangkan 285 orang.

Berdasarkan jadwal yang ditetapkan pemerintah, masa observasi berlangsung 14 hari hingga Minggu (16/2/2020) mendatang.

Baca juga: Gelar Operasi di Perbatasan, TNI AU: Kita Tidak Ingin Terjadi Natuna Dua

Bahkan saat ini, sejumlah sarana dan prasarana pendukung untuk proses pemulangan juga terus dipersiapkan termasuk skema pemulangan itu sendiri.

Namun disisi lain, berakhirnya masa karantina ini menjadi perhatian tersendiri badi masyarakat Kabupaten Natuna, khususnya Ranai.

Sebab sebagian masyarakat berharap sebelum dipulangkan ke daerah mereka masing-masing, setidaknya 238 WNI tersebut diharapkan bisa membaur bersama masyarakat Natuna.

Baca juga: Mengintip Aktivitas Karantina WNI di Natuna, Cukur Rambut, Karaoke hingga Permainan Tradisional

Ketua RT 001 desa Kota Tua Penagi, Ranai, Yohannes Suprianto berharap pemerintah pusat bisa menjadwalkan proses silaturahmi antara 238 WNI yang dikarantina dengan masyarakat Kota Tua Penagih.

Hal ini bertujuan agar masyarakat Penagih yang daerahnya memang sangat dekat dengan lokasi karantina bisa membaur dan bercerita dengan 238 WNI tersebut.

"Setidaknya mereka bisa saling kenal, karena bagaimanapun gara-gara karantina ini warga Penagih banyak yang mengungsi. Seperti kata pepatah, tak kenal maka tak sayang," kata Yohannes, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Jelang Berakhirnya Karantina WNI di Natuna, Warga Kota Tua Penagih Mulai Kembali ke Rumah

 

Ingin silaturahmi, tak kenal maka tak sayang

Selain itu dengan silaturahmi ini tentunya dapat mengobati rasa rindu warga yang pernah merasa ketakutan dan berdemonstrasi menolak kehadiran 238 WNI tersebut di Natuna.

Yohannes juga mengatakan paling tidak mereka yang dikarantina juga merasa memiliki saudara di Natuna, bukan hanya semata-mata sebagai lokasi karantina mereka saja.

Senada juga disampaikan Mak Ida yang mengaku mereka masyarakat Penagih sangat menyambut baik jika pemerintah mensuport rencana silaturhmi tersebut.

Baca juga: Ganjar Minta Masyarakat Terima dan Tak Kucilkan Warga yang Selesai Dikarantina di Natuna

"Emak berharap seperti itu, sebelum mereka dipulangkan dan meninggalkan Natuna, alangkah baiknya membaur dulu dengan warga. Kalau kata orang melayu mencari musuh mudah, namun mencari saudara sangat susah, ya bertegur sapalah sesama kami," terangnya.

Sebelumnya Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan 1 (Pangkogabwilhan 1) Laksda Yudo Margono menyebutkan telah menyiapkan transfortasi untuk pemulangan ratusan WNI.

Terkait mekanisme pemulangan WNI ke tempat masing-masing, Yudo telah menyiapkan sarana prasarana seperti pesawat yang sudah stanby di Hanggar serta  tim pendamping.

Hanya saja kata Yudo pihaknya masih menunggu perintah dari Panglima TNI tentang mekanisme pemulangan tersebut.

Baca juga: 238 WNI Dikarantina di Natuna Bersiap Dipulangkan, Pesawat TNI AU Didesinfeksi

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com