Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penderita DBD di Tasikmalaya Bertambah Jadi 55 Orang, 1 Meninggal Dunia

Kompas.com - 13/02/2020, 11:56 WIB
Irwan Nugraha,
Dony Aprian

Tim Redaksi

 

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, hampir setiap bulannya terus bertambah. 

Kepala Bidang Pencegahan Penanggulangan dan Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Suryaningsih mengatakan, wilayah endemik DBD tersebar di 7 kecamatan, yakni Kecamatan Tawang, Cihideung, Mangkubumi, Cipedes, Cibeureum, Kawalu dan Indihiang.

"Kasus DBD di awal tahun 2020 ini meningkat secara drastis berjumlah 55 terjangkit dibanding tahun sebelumnya pada 2019 yang hanya 25 kasus. Tahun ini, dari total jumlah itu sudah ada korban meninggal akibat DBD satu orang," jelas Suryaningsih kepada Kompas.com di kantornya, Kamis (13/2/2020).

Baca juga: Cegah DBD Mewabah, Pramuka Dilibatkan Menggalakkan PSN di Jombang

Suryaningsih menjelaskan, penyebab maraknya DBD di wilayahnya karena adanya peralihan musim kemarau ke hujan.

Selain itu, banyaknya media-media di lingkungan sekitar tanpa disadari masyarakat dapat menjadi sarang nyamuk.

"Kesadaran lingkungan bersih oleh masyarakat ini yang harus dioptimalkan. Warga harus peka dengan lingkungan kotor di wilayahnya untuk segera dibersihkan. Dari kemarau ke musim hujan, banyak masyarakat tak menyadari genangan air menjadi sarang nyamuk aedes aigypti," ujarnya.

Dia menambahkan, program fogging di daerah endemik tak berpengaruh menekan peredaran nyamuk aedes aigypti.

"Selama sepekan bertambah lagi menjadi 10 kasus. Ini jadi fokus kita sekarang cara pemberantasannya, soalnya ini terus meningkat jumlahnya," ungkapnya.

Baca juga: Hanya Diberi Obat Turun Panas, Penderita DBD di Jambi Meninggal Dunia

Meski demikian, saat ini Pemerintah Kota Tasikmalaya belum menetapkan kasus DBD sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB).

Namun, dinas kesehatan telah berkoordinasi dengan kecamatan, kelurahan sampai ke tingkat RW/RT untuk aktif bersama masyarakatnya memberantas sarang nyamuk.

"Kami menggerakan program satu rumah satu petugas jumantik. Pihak puskesmas juga diminta untuk menyebar ikan cupang di tiap rumah, jadi ikan cupang itu memakan jentik nyamuk di bak mandi atau genangan air tiap rumah warga," pungkasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com