Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terpengaruh Virus Corona, Harga Bawang Putih di Tasikmalaya Naik 100 Persen, Pedagang Mengeluh

Kompas.com - 13/02/2020, 07:19 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Harga komoditi bawang putih di Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, mengalami kenaikan signifikan hampir 100 persen akibat penghentian impor dari China imbas merebaknya virus Corona, Rabu (12/2/2020).

Mulanya harga bawang putih di pasar terbesar se-Priangan Timur Jawa Barat itu hanya Rp 25.000 per kilogram sampai sepekan terakhir mengalami kenaikan drastis menjadi Rp 50.000 per kilogram.

Pedagang pun mengaku kesulitan menyiasati keadaan tersebut, sebab modal yang mereka keluarkan harus besar, namun di sisi lain pembeli sepi. 

Salah seorang pedagang sayur di Blok B 1 Pasar Induk Cikurubuk, Kota Tasikmalaya, Asep Piran (43) mengatakan, harga bawang putih naik sejak sepekan terakhir sampai dua kali lipat.

"Sejak isu virus corona merebak, harga bawang putih naik sampai 100 persen," jelas Asep kepada wartawan, Rabu siang.

Baca juga: Pemicu Harga Bawang Putih Meroket di Cianjur: Imbas Virus Corona dan Ulah Spekulan

Pedagang mengeluh

Menurut Iwan, sejauh ini bawang putih yang masuk ke pasaran termasuk Pasar Cikurubuk, kebanyakan berasal dari China.

Sehingga sejak virus corona merebak, harga bawang putih naik, akibat pasokan bawang putih dari China dihentikan pemerintah.

"Kata bandar, impornya dihentikan. Ini sulit bagi kami. Selain modal harus besar, pembeli pun kurang karena harganya mahal," tambahnya.

Sementara itu Imat, salah seorang penyalur bawang putih di Pasar Induk Cikurubuk Kota Tasikmalaya menjelaskan, persediaan bawang putih di tingkat bandar besar saat ini mulai dibatasi.

"Selain belum ada kuota impor baru, keran impor bawang putih dari China saat ini ditutup untuk mengantisipasi penyebaran virus corona," ucap Imat.

Baca juga: 150 Ton Bawang Putih Diduga Ditimbun di Karawang

Halaman Berikutnya
Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com