Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hati Mbah Sawi Teriris Lihat Balqis Dibawa Ayahnya Narik Angkot di Semarang

Kompas.com - 12/02/2020, 12:34 WIB
Riska Farasonalia,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com - Mbah Sawi (60) menceritakan bagaimana dirinya mengasuh Bilqis Choirun Nisa (3,5 bulan), anak dari sopir angkot di Semarang bernama Nurul Mukminin (46).

Sehari-hari Bilqis dibawa saat Nurul bekerja sebagai sopir angkot di Semarang, Jawa Tengah.

Mbah Sawi sedih tiap kali Bilqis diajak ayahnya bekerja.

Dalam hati, ia menangis lantaran tak tega melihat Bilqis yang masih kecil harus menghirup debu dan asap kendaraan di jalanan.

Sejak ibu Bilqis, Ariani Dwi Setyowati (21) meninggal dunia pada November 2019, Nurul terpaksa membawa Bilqis dan kakak Bilqis, Balqis Choirun Najwa (7) bekerja menarik angkot.

Hidup Bilqis dan Balqis ditanggung Nurul sendirian dengan penghasilan hanya Rp 50.000 hingga Rp 70.000 per hari.

Selain Mbah Sawi, tetangga sekitar juga kerap was-was ketika melihat Bilqis diajak bekerja ayahnya.

"Bilqis itu sudah seperti cucu saya sendiri. Saya kerap nangis kalau melihat dia diajak bekerja ayahnya. Biasanya saya ngemong dia sambil jualan tahu campur," kata Mbah Sawi saat ditemui Kompas.com di SemarangSelasa (11/2/2020).

Baca juga: Di Balik Kisah Sopir Angkot Bawa Bayi di Semarang, Berjuang Setelah Istri Meninggal, Utang Dilunasi Baim Wong

Mbah Sawi bercerita, dulunya Bilqis lahir secara prematur dengan berat 1,6 kg.

Saat pertama kali menggendong Bilqis, ukurannya hanya sebesar botol air mineral dan kulitnya berwarna kekuningan.

"Dulu bayinya kecil sekali karena prematur, warna kulitnya juga kuning. Tapi sebulan ini saya rawat dan sekarang sudah gemuk. Sudah saya anggap seperti cucu sendiri," ujar nenek yang berjualan tahu campur sejak 10 tahun ini.

Pasca-viral, kisah perjuangan hidup Nurul ini pun banyak menarik empati masyarakat.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com