Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Patung Gajah di Gresik Senilai Hampir Rp 1 Miliar, Dibiayai Petrokimia, Desain dari Konsultan Pemkab

Kompas.com - 12/02/2020, 06:46 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Patung gajah di Simpang Lima Sukorame, Gresik Jawa Timur menjadi perbincangan di media sosial.

Patung gajah tersebut tak memiliki mata dan dan telinga. Warga Gresik menilai filosofi pembuatan patung gajah itu terlalu jauh dari bentuk gajah pada umumnya.

Patung gajah yang berada di simpang lima Sukorame disebut-sebut menghabiskan anggaran Rp 1 miliar.

Baca juga: Soal Patung Gajah Hampir Rp 1 Miliar, Ini Klarifikasi Pemkab Gresik

"Kok ya cuma gitu. Nggak ada mata dan telinga, cuma kaki dan belalai saja. Lucu saja melihatnya," ucap Dian Nuraini (28), salah seorang pengendara yang lain.

Patung gajah tersebut kemudian menjadi perbincangan di media sosial.

Simpang lima Sukorame tempat patung gajah menghubungkan lima jalan raya yang berada di tengah kota Gresik.

Mulai dari Jalan Raya Jaksa Agung Soeprapto, Jalan Proklamasi, Jalan Dr Soetomo, Jalan Ahmad Yani dan Jalan Usman Sadar.

Baca juga: Patung Gajah di Gresik yang Ramai Diperbincangkan Telan Biaya Hampir Rp 1 Miliar

Rp 900 juta untuk dua landmark, dibiayai Petrokimia Gresik

Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono mengatakan proyek landmark itu adalah kerjasama antara Pemkab Gresik dan PT Petrokimia Gresik.

Ia menjelaskan pembangunan keseluruhan dari proyek tersebut menelan biaya hampir Rp 1 miliar atau sekitar Rp 900 juta.

Biaya tersebut tak hanya digunakan untuk membangun patung gajah di Simpang Lima Sukorame, tapi untuk pengerjaan proyek landmark di dua spot di daerah tersebut.

Proyek pembangunan ada di antara Jalan Raya Dr Soetomo dan Proklamasi. Sedangkan pembangunan lainnya ada di antara Jalan Raya Achmad Yani dan Usman Sadar.

Baca juga: Patung Gajah di Gresik Ini Ramai Jadi Perbincangan

Anggaran Rp 900 juta digunakan untuk tenaga dan material, tanpa pembelian lahan karena pembangunan dilakukan di atas lahan milik Pt Petrokimia Gresik.

"Kemarin itu habis sekitar Rp 900 jutaan lebih, hampir Rp 1 miliar," kata Yusuf saat dihubungi Kompas.com, Selasa (11/2/2020).

Sementara itu Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Sekda Pemkab Gresik Ida Lailatussa'diyah mengatakan pembiayaan pengerjaan proyek itu semuanya dilakukan oleh Petrokimia Gresik.

"Semua pendanaan dan pelaksanaan pengerjaan dilakukan oleh pihak perusahaan. Jadi berapa dana, siapa pelaksana pengerjaan itu dari Petrokimia semua. Pemkab hanya akan menerima setelah pengerjaan dinyatakan selesai dan dinyatakan sempurna, baru diserahterimakan," ujar dia.

Baca juga: JNK Diminta Desain Ulang Tugu Mirip Palu Arit di Tol Madiun

Penampakan patung gajah yang ramai menjadi perbincangan warga, yang terletak di perlimaan Sukorame, Gresik.KOMPAS.COM/HAMZAH ARFAH Penampakan patung gajah yang ramai menjadi perbincangan warga, yang terletak di perlimaan Sukorame, Gresik.
Desain patung gajah dari konsultan

Sekretaris Perusahaan PT Petrokimia Gresik Yusuf Wibisono menjelaskan pihaknya menggandeng rekanan untuk mengerjakan proyek tersebut.

Sementara desain layout maupun gambar patung gajah diberikan oleh pihak Pemkab Gresik yang dikatakan berasal dari konsultan yang sudah ditunjuk untuk melakukan pengerjaan desain.

"Kami memang tidak kasih uang kepada Pemkab, tapi kami kerjakan proyeknya dengan menggandeng rekanan. Sementara desain untuk layout bangunan, termasuk patung gajah itu, dari Pemkab dan pihak konsultan yang ditunjuk," ujar dia.

Baca juga: Tugu di Simpang Susun Tol Madiun Disebut Mirip Palu Arit, Ini Penjelasan JNK

Hal senada juga dijelaskan oleh Asisten II (Perekonomian dan Pembangunan) Sekda Pemkab Gresik Ida Lailatussa'diyah.

Menurutnya pemkab hanya memberikan desain layout landmark serta gambaran bentuk patung gajah yang terpajang di obyek atau spot tersebut. Gambaran tersebut didapatkan setelah konsultasi dengan pihak ketiga.

"Pemkab Gresik dalam rangka menata keindahan kota mempunyai konsep-konsep mengenai nilai luhur dan sejarah, yang belum banyak diketahui orang itu harus diangkat. Supaya anak-cucu itu mengetahui sejarah yang ada di Kabupaten Gresik, dengan di tempatkan di lokasi strategis," jelas Ida, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Tugu di Tol Madiun Dianggap Mirip Palu Arit, Ini Kata Jasamarga

Namun ia mengatakan, proyek landmark termasuk patung gajah di Simpang Lima Sukorame belum menjadi bagian Pemkab Gresik karena belum diserahterimakan.

"Sebelum pelaksanaan selesai akan dilakukan verifikasi, dan di situ akan ada penilaian dan pengecekan oleh OPD dalam tindak lanjut sebelum pemeliharaan," kata Ida.

"Jadi, kalau pelaksanaan atau checklist-nya belum sempurna, Pemkab belum bisa menerima. Karena menurut pihak Petrokimia, di situ memang ada beberapa pohon yang belum tumbuh," jelas Ida.

SUMBER: KOMPAS.com (Penulis: Hamzah Arfah | Editor: Abba Gabrillin, Robertus Belarminus)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com