Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seputar Kongres PAN di Kendari, Zulkifli Hasan Terpilih Lagi hingga Kronologi Kericuhan

Kompas.com - 12/02/2020, 06:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

3. Sejumlah peserta kongres terluka

Aries menambahkan, sepuluh peserta kongres mengalami luka-luka dalam kericuhan tersebut.

Empat di antaranya harus mendapat perawatan di Rumah Sakit Bhayangkara Kendari.

Salah satu korban terluka adalah Ketua DPD Banyuwangi. Sementara itu, ada satu orang yang dirawat di rumah sakit karena mengalami serangan jantung.

Selain itu, sejumlah pintu masuk ke area kongres juga mengalami kerusakan.

Baca juga: Kongres V PAN Ricuh, 10 Kader Termasuk Ketua DPD Terluka

4. Kronologi kericuhan

Personel Brimob Polda Sulsel gelar zikir sebelum melakukan pengamanan kongres PAN ke V di Hotel Claro KendariKIKI ANDI PATI/KOMPAS.com Personel Brimob Polda Sulsel gelar zikir sebelum melakukan pengamanan kongres PAN ke V di Hotel Claro Kendari
Sebelum kongres resmi dibuka, kericuhan sempat terjadi saat sekelompok orang memaksa panitia kongres menutup pendaftaran peserta kongres.

Dilansir dari Antara, sekelompok massa tersebut berteriak waktu pendaftaran telah selesai.

Seperti diketahui, pendaftaran peserta molor hingga pukul 14.30 Wita.

Sementara itu, pada hari kedua kongres, kericuhan terjadi antara dua pendukung Zulkifli dengan Mulfachri.

Kedua kelompok pendukung terlibat saling ejek dan nyaris adu jotos. Aparat keamanan segera bertindak mengamankan situasi.

Setelah itu, saat rapat pleno, para peserta kongres terlibat aksi lempar kursi dan botol air mineral.

Kericuhan diduga karena kelompok pendukung Zulkifli menolak keluar sidang saat skors.

Baca juga: Kronologi Kericuhan Kongres PAN di Kendari, Saling Ejek hingga Menolak Keluar Ruangan

(Penulis: Kontributor Kendari, Kiki Andi Pati, Haryanti Puspa Sari | Editor: David Oliver Purba, Bayu Galih)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com