Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terjerat Utang hingga Dendam, Motif 2 Pelaku Bunuh Mertua Sekda Lamongan

Kompas.com - 11/02/2020, 23:01 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

LAMONGAN, KOMPAS.com - Kerja keras aparat kepolisian dalam mengungkap kejadian pembunuhan yang dilakukan terhadap Rowaini (68), ibu mertua Sekretaris Daerah (Sekda) Lamongan Yuhronur Efendi, terbayar dengan ditangkapnya dua orang pelaku tindakan keji tersebut.

Berdasar keterangan yang diperoleh pihak kepolisian dari Purnomo sebagai penadah ponsel milik korban yang lebih dulu diamankan, polisi kemudian menangkap kedua pelaku lain yang dalam kejadian ini merupakan eksekutor dan otak di balik kejadian ini.

Tersangka yakni Imam Winarto (37) warga Desa Tunjung Mekar, Kecamatan Kalitengah, Lamongan, selaku pelaku pembunuhan (eksekutor).

Serta, Sunarto (44) warga Desa Karanggeneng, Kecamatan Karanggeneng, Lamongan, yang menjadi otak pembunuhan ibu mertua Sekda Lamongan.

Baca juga: Ini Pelaku Pembunuhan Mertua Sekda Lamongan

"Karena hutang kepada rentenir Pak. Kalau dihitung totalnya sekitar Rp 90 juta. Saya ingin bayar itu Pak," ujar Imam, ketika ditanya Kapolres Lamongan AKBP Harun, mengenai alasan membunuh korban, saat rilis pengungkapan kasus di Mapolres Lamongan, Selasa (11/2/2020).

Dari penuturan Imam, dirinya dijanjikan uang sebanyak Rp 200 juta oleh Sunarto jika berhasil menghabisi nyawa ibu mertua Sekda Lamongan.

Rencana aksi pembunuhan ini sudah dilakukan sejak Bulan November 2019, awalnya korban bakal dihabisi dengan cara diracun namun gagal terlaksana.

"Baru pertama kali ini (membunuh)," kata Imam.

Imam mengaku, sampai dirinya ditangkap polisi, uang Rp 200 juta yang sempat dijanjikan oleh Sunarto tidak kunjung didapat.

Ia mengatakan, baru mendapatkan Rp 200.000 yang merupakan uang muka dari Sunarto.

"Tapi, baru diberi Rp 200.000, sebab berkali-kali saya cari (Sunarto) enggak pernah ketemu sampai tertangkap. Saya menyesal (telah membunuh)," ucap dia.

Adapun pengakuan Sunarto menyuruh Imam untuk menghabisi nyawa ibu mertua Sekda Lamongan, dikarenakan khawatir korban bakal merusak hubungan rumah tangga kedua orangtuanya.

"Saya memang ada dendam (kepada korban), dendam pribadi," kata Sunarto.

Ia mengatakan, ayahnya memang pernah menikah dengan korban.

Baca juga: Polisi Kembali Amankan Terduga Pelaku Pembunuhan Mertua Sekda Lamongan

 

Namun, khawatir keharmonisan rumah tangga ayahnya akan kembali tergoda oleh korban, karena pada 2019 korban sering bertandang ke toko milik ayahnya untuk keperluan membeli material guna membangun kamar mandi, maka muncul niatan tersebut.

Untuk itu, Sunarto kemudian menghubungi Imam dan memberikan iming-iming imbalan senilai Rp 200 juta bila mampu menghabisi nyawa korban.

Imam dipilih, karena Sunarto menganggap Imam mengetahui benar keseharian korban.

Selain sempat tinggal indekos tidak jauh dari rumah korban, Imam juga sempat menjadi tenaga kuli bangunan saat korban saat mengerjakan pembangunan kamar mandi di kediamannya beberapa waktu sebelumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com