Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

602 Warga di Tegal Alami Gangguan Jiwa Berat, 2020 Jumlahnya Diperkirakan Bertambah

Kompas.com - 11/02/2020, 21:02 WIB
Tresno Setiadi,
Khairina

Tim Redaksi

TEGAL, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan Kota Tegal, Jawa Tengah, mencatat jumlah orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) berat di Kota Bahari itu mencapai 602 orang di tahun 2019.

Jumlah tersebut naik dibandingkan tahun 2018 dengan 537 kasus yang ditangani Dinas Kesehatan.

Kepala Dinas Kesehatan Prima Indraswari mengatakan, angka kasus itu diprediksi akan kembali meningkat sepanjang tahun 2020.

"Tahun 2019 per Desember ada 602 orang. Dan semua terpantau oleh kami. Prediksi jumlahnya akan naik di tahun 2020," kata Prima di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tegal, Selasa (11/2/2020).

Baca juga: Dipasung Bertahun-tahun, 3 ODGJ di Banyumas Dibawa ke Rumah Sakit

Meski demikian, kata Prima, dari jumlah tersebut belum sampai ada ODGJ yang sampai dirantai atau dipasung dengan menggunakan rangka kayu.

"Sebelumnya memang ada yang dipasung dalam artian tidak sampai dirantai, namun hanya dimasukkan dalam kamar agar tidak sampai mengganggu orang lain," kata Prima.

Prima mengatakan, hingga kini, pihaknya masih melakukan pemantauan dan pengobatan rawat jalan.

Sebab, RSUD Kota Tegal belum memiliki fasilitas khusus untuk rawat inap ODGJ.

"Ada beberapa yang sudah dibawa atau pulang dari Rumah Sakit Jiwa di Magelang, beberapa masih menjalani pengobatan rawat jalan. Karena memang Kota Tegal belum memiliki fasilitas itu. Mudah-mudahan bisa tahun ini," kata Prima.

Baca juga: Kabur 2 Tahun, Pemerkosa Penderita Gangguan Jiwa Dibekuk Polisi

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Yuli Prasetya, menambahkan, pihaknya selalu berusaha agar di Kota Tegal jangan sampai ada ODGJ yang  dipasung.

"Kalau ditemukan kasus itu pasti kita berusaha membebaskan. Artinya dengan mengedukasi keluarganya agar jangan sampai hal itu dilakukan," kata Yuli.

Yuli menambahkan, angka ODGJ memang diprediksi akan terus meningkat setiap tahunnya karena sejumlah faktor.

"Baik itu karena psikologis atau psikososialnya," kata Yuli.

Tak hanya itu, Dinas Kesehatan juga terus melakukan surveilans kesehatan masyarakat melalui pengumpulan, dan analisis data secara terus- menerus dan sistematis.

"Yang pada prinsipnya menemukan penderita di masyarakat dan kita memberikan layanan sesuai standar serta kita pantau kondisi kesehatannya," kata Yuli.

"Terlebih lagi di Kota Tegal melaksanakan program Indonesia Sehat melalui pendekatan keluarga total coverage. Sehingga cakupan penemuan dan pelayanan ODGJ di masyarakat semakin meningkat," sambung Yuli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com