Penumpang Kapal Kaget Digiring untuk Diperiksa Suhu Tubuh di Pelabuhan Majene

MAJENE, KOMPAS.COM – Tim Pengendalian Virus Corona Pemerintah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat mengawasi Pelabuhan Passarang secara ketat.

Setiap penumpang yang tiba dari berbagai daerah kedatangan seperti Samarinda, Nunukan, Balikpapan diperiksa kesehatannya.

Dalam pemeriksaan yang berlangsung pada Selasa (11/2/2020), tampak beberapa penumpang KM Sabuk Nusantara kaget saat digiring ke lokasi pemeriksaan.

KOMPAS.COM/JUNAEDI Penumpang Pelni Kaget Dicegat dan Digiring Jalani Tes Corona di Pelabuhan Majene

Baca juga: Wabah Virus Corona, Apakah Pemerintah Akan Hentikan Pengiriman TKI ke Negara Terdampak?

Meski tampak kelelahan, mereka tetap kooperatif mengikuti pemeriksaan.

“Mulanya kaget waktu turun sambil bawa barang diarahkan ke tempat pemeriksaan, tapi setelah dijelaskan akhirnya penumpang yang kaget jadi paham tujuannya,” jelas Imran, salah satu penumpang yang kaget karena digiring petugas ke tempat pemeriksaan.

KOMPAS.COM/JUNAEDI Penumpang Pelni Kaget Dicegat dan Digiring Jalani Tes Corona di Pelabuhan Majene

Kapal itu membawa 224 penumpang dan 24 anak buah kapal dari Kota Baru, Kalimantan Selatan.

Meski KM Sabuk Nusantara hanya melayani rute pelayaran domestik, tapi daerah yang disinggahinya berdekatan dengan Malaysia.

Baca juga: Ada Virus Corona, Bagaimana Dampaknya ke Ekonomi dan Pasar Saham?

Pasalnya, negara itu sudah menangani pasien yang positif terinfeksi corona, Pemerintah Kabupaten Majene merasa perlu memperketat pengawasan.

KOMPAS.COM/JUNAEDI Penumpang Pelni Kaget Dicegat dan Digiring Jalani Tes Corona di Pelabuhan Majene

Namun pemerintah daerah tetap melakukan berbagai langkah antisipasi. Mereka khawatirkan ada penumpang yang telah melakukan perjalanan dari Malaysia.

KOMPAS.COM/JUNAEDI Penumpang Pelni Kaget Dicegat dan Digiring Jalani Tes Corona di Pelabuhan Majene

“Ini kita lakukan sebagai bentuk pencegahan jangan sampai ada warga terutama warga yang datang dari luar negeri yang terpapar corona. Ini hanya langkah antiisipasi saja,” jelas Rahmat Malik.

Rahmat menjelaskan, pemeriksaan kesehatan yang dilakukan antara lain pengecekan suhu badan, riwayat penyakit, serta pemeriksaan epidemiologi untuk mengetahui apakah mereka telah berkomunikasi langsung dengan warga Malaysia atau China yang terjangkit virus corona.