LAMPUNG, KOMPAS.com - Ungkapan "dari mata turun ke hati" biasa menjadi pledoi bagi dua insan yang dilanda asmara.
Namun, ungkapan itu tidak dikenal oleh pasangan suami istri (pasutri) Setiawan (36) dan Kamel Putri (21). Keduanya adalah penyandang tunanetra.
"Agak cepat pak, mulai hujan lagi, nih," kata Kamel Putri (21) kepada suaminya, Setiawan (36).
Setiawan mempercepat langkahnya, berjalan di depan, meraba-raba jalan dengan tongkat. Istrinya, Putri mengiringi di belakang.
Baca juga: Kisah Cinta Sejati, Nenek Tidur di Pangkuan Kakek di Kereta dan Viral
Keduanya sedang berjalan agak terburu-buru siang itu. Cuaca di Kemiling, Bandar Lampung masih rintik-rintik usai hujan deras.
Pikulan bambu tersampir di bahu keduanya. Keripik singkong, kerupuk ikan, dan kemplang yang tergantung berayun seiring langkah mereka.
"Namanya sudah jodoh, Mas. Baru kenal udah ngeresep (meresap) di hati," kata Setiawan, Selasa (11/2/2020).
Sebagai penyandang tunanetra, Setiawan dan Putri hanya saling mengenal dari nada bicara dan intonasi suara ketika mereka belum menikah.
“Dalam hati saya, waktu belum nikah itu, saya sudah yakin kalau dia (Putri) akan jadi istri saya,” kata Setiawan.
Seiring berjalan waktu, benih cinta mulai tumbuh. Mereka pun memutuskan menikah pada medio 2016 lalu.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.