Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Marak Investasi Bodong, Ridwan Kamil: Pentingnya Perlindungan Konsumen

Kompas.com - 11/02/2020, 13:36 WIB
Dendi Ramdhani,
Dony Aprian

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menekankan pentingnya perlindungan konsumen terutama di sektor keuangan.

Hal itu, kata dia, menyusul maraknya investasi bodong yang merugikan masyarakat.

Menurut dia, perlindungan konsumen bisa melalui peningkatan literasi keuangan untuk menjadi sarana memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang seluk-beluk penipuan di sektor keuangan.

"Tantangan perlindungan konsumen di Jabar itu adalah literasi. Supaya tidak banyak tipu-tipu investasi dari organisasi keuangan yang tidak jelas. Dan ini juga untuk penguatan umat," kata Emil, sapaan akrabnya, di Gedung Pakuan, Kota Bandung, Selasa (11/2/2020).

Saat ini, kata Emil, Pemprov Jabar bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus berkolaborasi mendorong peningkatan literasi keuangan agar lebih menjangkau warga di daerah.

Baca juga: Investasi Bodong Senilai Rp 15,6 M Terbongkar, Berkedok Tawarkan Sembako dan Gula

Tak hanya itu, dirinya telah meminta Dinas Perindustrian dan Perdagangan Jabar untuk mengintensifkan perlindungan konsumen lewat pembentukan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) di sejumlah daerah.

Pihaknya, kata dia, tengah memaksimalkan potensi perdagangan online untuk mendorong pertumbuhan ekonomi melalui penguatan ekonomi kelas menengah.

"Kemudian perdagangan online ini sangat besar, khususnya di daerah-daerah perkotaan. Di mana online trading ini juga merupakan salah satu disrupsi digital yang sedang kita maksimalkan," tuturnya.

Baca juga: Pasutri di Yogyakarta yang Tawarkan Investasi Bodong Ditangkap, Kerugian Korban Capai Rp 15,6 M

Emil berkomitmen akan terus bersinergi dengan OJK dan industri keuangan di Jabar agar perlindungan konsumen bisa mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan konsisten.

"Tidak hanya fokus pada hal-hal yang sudah positif, kami dengan OJK juga tangani yang kurang positif seperti literasinya, teknisnya. Mudah-mudahan tahun depan bisa lebih baik," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com