Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Pembunuhan di Jember, Tersinggung Diberi Rokok Linting hingga Korban Dibacok Celurit

Kompas.com - 11/02/2020, 10:18 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Mardi Rahmad Dani (22), seorang warga Dusun Krajan, Desa Puger Wetan, Kecamatan Puger, Jember, Jawa Timur, tewas setelah dibacok oleh Azis (19).

Kejadian pembacokan itu terjadi pada Sabtu (8/2/2020) malam, saat korban bersama dengan istrinya menyaksikan hiburan di Alun-alun kecamatan setempat.

Akibat tangannya terkena sabetan celurit dari pelaku, korban terkapar dan tewas saat dalam perjalanan ke rumah sakit.

Setelah mendapat laporan penganiayaan itu, polisi langsung menangkap pelaku di tempat persembunyiannya.

Berikut ini fakta selengkapnya:

1. Korban dipalak rokok

Ilustrasi rokokShutterstock Ilustrasi rokok

Sabtu (8/2/2020) malam, korban mengajak istrinya yang sedang hamil pergi jalan-jalan di Alun-alun Kecamatan Puger, Jember. Selain bersama istri, korban juga diketahui ditemani oleh rekannya bernama Yogi.

Saat sedang menikmati hiburan itu, korban didatangi oleh tersangka Azis (19), dan empat temannya.

Azis yang diduga sedang terpengaruh minuman alkohol itu kemudian mencoba memalak rokok kepada korban dan Yogi.

Namun, karena tak bisa memenuhi permintaan itu, antara tersangka dan korban kemudian terlibat keributan.

"Azis marah dan memaksa Yogi memberikan rokok," kata Jumbo melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (9/2/2020).

Baca juga: Duduk Perkara Pembunuhan di Jember, Tak Terima Dikasih Rokok Lintingan hingga Korban Dibacok dengan Celurit

2. Pelaku emosi karena dikasih rokok lintingan

Ilustrasi rokokKOMPAS.com / MEI LEANDHA Ilustrasi rokok

Perkelahian antara pelaku dan korban bermula dari sikap Azis yang sengaja mencari keributan.

Pasalnya, pelaku memaksa korban dan Yogi memberikan rokok. Namun, karena korban tidak memiliki rokok yang diinginkan, pelaku akhirnya diberikan rokok lintingan.

Tapi niat baik korban itu justru ditanggapi sebaliknya oleh pelaku.

Azis emosi dan menganggap pemberian rokok lintingan oleh korban itu telah melecehkannya.

Akibatnya, pertengkaran antara keduanya tidak terhindarkan.

Baca juga: Tak Diberi Rokok, Pria Ini Bunuh Korban di Depan Istri yang Hamil

3. Korban dibacok dengan celurit

Ilustrasi kekerasanShutterstock Ilustrasi kekerasan

Tak terima dengan pemberian rokok lintingan, pelaku yang emosi kemudian mencaci maki korban.

Pertengkaran antara keduanya akhirnya tak terhindarkan.

Pelaku dan korban sempat berkelahi dengan tangan kosong.

Pelaku yang awalnya sempat kalah, kemudian tak terima dan mengeluarkan celurit di pinggangnya.

Celurit itu diayunkan secara membabi buta sehingga mengenai tangan korban.

Setelah terkena sabetan celurit itu, korban terkapar dan mengeluarkan banyak darah.

Korban sempat dilarikan ke rumah sakit, namun nyawanya tak berhasil tertolong.

Baca juga: Karena Rokok, Warga Jember Tewas Dibacok dengan Celurit

4. Pelaku diamankan polisi

Pelaku pembacokan warga Jember di depan istrinya hingga meninggal dunia KOMPAS.COM/BAGUS SUPRIADI Pelaku pembacokan warga Jember di depan istrinya hingga meninggal dunia

Mendapat laporan itu, polisi langsung memburu pelaku di tempat persembunyiannya.

Dan tak berselang lama, polisi berhasil menangkapnya.

"Azis telah kami amankan dari persembunyian di Dusun Jadukan, Desa Mojosari," kata Kasat Reskrim Polres Jember AKP Yadwivana Jumbo Qantason.

Sedangkan keempat rekan pelaku lainnya, kata Jumbo, hingga saat ini masih dilakukan pengejaran oleh polisi.

Dari pemeriksaan sementara yang dilakukan polisi, pelaku cukup sering melakukan pemalakan di tempat umum.

Untuk menghindari hal tersebut terulang, ke depan polisi akan melakukan penegakan hukum kepada para pelaku yang sengaja melakukan pemalakan di tempat umum.

Penulis : Kontributor Jember, Bagus Supriadi | Editor : Abba Gabrillin, Dheri Agriesta

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com