Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gerakan "Save Babi" di Medan, Tolak Pemusnahan dan "Restocking" Area Akibat Wabah Hog Cholera dan ASF

Kompas.com - 11/02/2020, 07:44 WIB
Dewantoro,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Bantah isu pemusnahan babi

Ketua Komisi B DPRD Sumut Victor Silaen mengatakan bahwa wacana pemusnahan babi di Sumatera Utara yang beredar di tengah-tengah masyarakat tidak benar adanya.

Namun demikian, langkah yang diambil adalah untuk mencegah peredaran wabah virus Hog Cholera dan ASF.

"Sebetulnya bukan pemusnahan. Tapi yang sudah terkena harus dimatikan supaya jangan menular. Beda dimusnahkan beda dimatikan untuk mencegah pemusnahan," katanya.

Victor menegaskan bahwa saat ini memang ada tengah dilakukan peningkatan pengamanan lalu lintas babi di Sumatera Utara.

Baca juga: Pemprov Bali Kampanyekan Daging Babi Bebas dari Virus Babi Afrika

Hal ini dilakukan untuk mencegah penyebaran virus Hog Cholera dan ASF ke wilayah lain.

"Jadi security areanya harus benar benar dijaga. Karena virus ini sangat cepat menular," jelasnya.

Terkait dengan isolasi daging babi yang saat ini diterapkan, Victor menerangkan bahwa langkah isolasi tersebut diambil untuk menjaga agar virus tersebut tidak menyebar ke daerah lain.

Sebagai langkah awal, Victor meminta masyarakat untuk melakukan swakelola secara mandiri terlebih dahulu.

"Artinya biarlah babi yang ada di Kabupaten tersebut biarlah dikabupaten tersebut saja terlebih dahulu. Jangan ketempat lain," terangnya.

Baca juga: Uji Lab Ungkap Ratusan Babi di Bali Mati akibat Virus Demam Babi Afrika

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com