Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pasien Virus Corona di Singapura Meningkat, KBRI Minta WNI Tetap Tenang

Kompas.com - 11/02/2020, 06:40 WIB
Hadi Maulana,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

NATUNA, KOMPAS.com - Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Singapura untuk Indonesia menyebutkan Pemerintah Singapura melalui situs Ministry of Health (MOH) telah mengkonfirmasi tiga kasus baru positif virus corona.

Hal itu tentunya menambah jumlah kasus positif virus corona di Singapura menjadi 43 kasus.

Dubes Singapura I Gede Ngurah Swajaya mengatakan agar WNI di Singapura tetap tenang. 

Sebab ada pasien yang telah dinyatakan sembuh dari virus mematikan tersebut, bahkan saat ini telah dipulangkan.

"Jumlah total pasien yang telah dinyatakan sembuh menjadi enam orang," kata I Gede Ngurah Swajaya melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com pada Senin (10/2/2020). 

Baca juga: Hari Ke-9 Karantina, WNI dari Wuhan Sehat, Ucapkan Terima Kasih untuk Warga Natuna

3 pasien virus corona tidak ada riwayat perjalanan ke China

I Gede Ngurah Swajaya menjelaskan tiga orang tambahan yang positif virus corona ini, semuanya tidak memiliki riwayat perjalanan ke China.

Ketiganya yakni kasus ke-41 merupakan warga negara Singapura berusia 71 tahun berjenis kelamin laki-laki dan dirawat di ruang isolasi National Centre for Infectious Diseases (NCID).

Kemudian kasus ke-42 merupakan warga negara Bangladesh berusia 39 tahun berjenis kelamin laki-laki dan di rawat juga di NCID.

"Terakhir kasus ke-43, merupakan warga negara Singapura berusia 54 tahun berjenis kelamin laki-laki dan yang bersangkutan pernah ke Malaysia tanggal 26 Januari 2020. Saat ini dirawat di ruang Isolasi Sengkang General Hospital," jelas I Gede Ngurah Swajaya.

Sesuai prosedur Kementerian Kesehatan Singapura melakukan pelacakan terhadap individu-individu yang sempat menjalani kontak intensif dengan pasien positif virus corona tersebut.

Baca juga: Jadi Lokasi Karantina Virus Corona, Wisatawan Enggan Datang ke Natuna

WNI diminta tetap tenang dan jaga kesehatan

Dan dari pelacakan tersebut diidentifikasi 989 orang, dari angka itu 845 orang sedang berada di Singapura dan telah dikarantina selama 14 hari.

Sementara 47 individu sedang dalam penelusuran keberadaannya.

"Per tanggal 9 Februari 2020, telah dilakukan pengetesan terhadap 516 kasus dugaan virus corona, dimana 43 kasus dinyatakan positif dan 98 kasus masih menunggu hasil tes," paparnya.

KBRI Singapura terus mengimbau agar seluruh WNI yang ada di Singapura untuk tetap tenang, tidak panik, berhati-hati dan bertindak secara bertanggung jawab.

"Semaksimal mungkin menghindari tempat-tempat keramaian bilamana tidak mendesak dan menjaga kesehatan sambil terus memantau perkembangan mengenai virus corona melalui jalur resmi Ministry of Health https://www.moh.gov.sg/2019-ncov-wuhan," pungkas I Gede Ngurah Swajaya.

Baca juga: Cegat Kapal Penyelundup 12.000 Botol Miras dari Singapura, 14 Anggota Polisi Terima Penghargaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com