Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Lengkap Suami Bunuh Istri Tua di Lampung, Berawal dari Disuruh Memilih hingga Diduga Sudah Direncanakan

Kompas.com - 11/02/2020, 06:35 WIB
Candra Setia Budi

Editor

“Biasanya Mbak Ning kalau pergi-pergi itu pakai jilbab sama masker,” kata Indah.

Baca juga: Kronologi Suami Bunuh Istri Tua, Berawal dari Disuruh Memilih

 

2. Sempat dibuntuti dua orang

Suherman, warga setempat mengatakan, sebelum ditemukan tewas, salah satu perkejanya mengatakan bahwa korban dibuntuti oleh dua orang.

“Anak buah saya sempat papasan, korban dibuntuti dua orang mengendarai sepeda motor,” katanya.

Lokasi penusukan itu, kata Suherman, termasuk daerah rawan terutama malam hari. Karena perkebunan mulai sepi jika sudah magrib.

“Udah banyak kejadian pembegalan di situ. Jalannya jelek, jadi nggak bisa kencang (bawa motor),” ujarnya.

Menurut Suherman, saat korban ditemukan warga yang melintas, posisinya berada di parit kebun jagung.

Jarak antara lokasi penusukan dengan Jalan Ir Sutami (lintas Lampung Timur) sekitar 100 meter.

Sementara itu, menurut adik korban Indah, saat adik laki-lakinya mengantar Handoko, ia melihat dua orang tak dikenal duduk di sepeda motor seperti menunggu.

“Kata adik saya, Handoko minta diturunkan di situ, lalu jalan ke arah dua orang itu. Agak jauh Handoko minta berhentinya,” kata Indah.

Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas, Istri Tua yang Dibunuh Suaminya Sempat Dibuntuti 2 Orang

 

3. Diduga sudah direncanakan

IlustrasiShutterstock Ilustrasi

Indah menduga, pembunuhan yang dialami kakaknya telah direncanakan sejak lama.

Menurutnya, alasn pelaku membunuh karena kakaknya mengultimatum pelaku untuk memeilih histri tua atau muda tak masuk akal.

“Mbak Ning dan Handoko sebenarnya sudah pisah sejak dia (Handoko) masuk penjara, tapi belum bercerai. Pisahnya karena Handoko masuk penjara itu,” katanya.

Setelah keluar dari penjara pada 2018, kata Indah, pelaku Handoko meminta rujuk kepada Anis Suningsih.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com