Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Terkini WNI yang Dikarantina di Natuna, dalam Kondisi Sehat hingga Ucapkan Terima Kasih

Kompas.com - 11/02/2020, 06:01 WIB
Candra Setia Budi

Editor

KOMPAS.com - Sebanyak 238 Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Wuhan, China, masih menjalani karantina yang dilakukan di Hanggar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Selain itu, 238 warga ini juga menjalani trauma healing selama berada di Natuna.

Mereka akan dipulangkan ke rumah masng-masing setelah masa observasi selesai selama 14 hari.

Masa observasi selama 14 hari yang dijalani mereka itu merujuk kepada standar organisasi kesehatan dunia PBB (WHO).

Sementara itu, Novi dan Elfa, dua WNI dari Wuhan, China, yang masuk karantina selama 14 hari di Natuna mengaku sangat takjub, senang, dan berterima kasih atas apa yang mereka dapatkan selama mengikuti proses karantina di Natuna.

Keduanya mengirimkan video berisi ucapan terima kasih mereka kepada warga Natuna, serta kepada pemerintah, atas apa yang mereka jalankan selama proses karantina.

Berikut ini fakta terkini WNI yang dikarantina di Natuna yang Kompas.com:

1. WNI yang dikarantina dalam kondisi sehat

Ilustrasi Sehat dan Bahagia.Shutterstock Ilustrasi Sehat dan Bahagia.

Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto menegaskan, 238 warga yang saat ini diobservasi di hanggar Pangkalan TNI AU Raden Sadjad seluruhnya dalam kondisi sehat.

"Alhamdulillah sampai saat ini tidak ada yang mengeluhkan sakit, namun karena sudah standar dari PBB dan WHO, untuk saat ini mereka belum bisa ditemui secara dekat," jelasnya, Rabu (5/2/2020).

Setiap jadwal yang dibuat untuk kegiatan mereka sehari-hari juga dijalankan penuh dengan tanggung jawab.

Mulai dari ibadah, berolahraga hingga kegiatan sehari-hari lainnya.

Hal senada dikatakan Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Budi Sylvana MARS yang mengatakan, sampai saat ini kondisi 285 yang dikarantina dalam keadaan sehat, termasuk 238 WNI dari Wuhan, China.

Diakuinya, sebelumnya memang ada sembilan orang yang mengunjungi posko kesehatan yang ada di Ring 1 kawasan observasi, namun hal itu tidak ada kaitannya dengan gejala virus yang sedang ditangani ini.

"Mereka hanya konsultasi, sebab ada yang mengalami gatal di lengan dan ada juga yang kembung atau masuk angin. Namun hal itu sudah selesai dan kembali normal," kata Budi melalui video yang dikirimkannya, Minggu (9/2/2020).

Baca juga: Tim Medis: Alhamdulillah 385 yang Dikarantina dalam Kondisi Sehat

 

2. Akan dipulangkan setelah masa observasi selesai

Terawan Agus Putranto di Kantor Bupati  Natuna, Kamis (6/2/2020). Dian Erika/KOMPAS.com Terawan Agus Putranto di Kantor Bupati Natuna, Kamis (6/2/2020).

Terawan mengatakan, 238 warga akan dipulangkan setelah masa observasi di Natuna selesai.

Sambungnya, sebagaimana protap kesehatan yang telah dibuat, mereka bisa kembali setelah melalui proses karantina selama 14 hari.

"Karena selama 14 hari itu, baru mereka benar-benar dinyatakan sehat seperti standar PBB dan WHO yang telah ditetapkan terhadap virus corona ini," katanya.

Baca juga: Menkes Terawan: Observasi 285 WNI di Natuna Ketat, tapi Tidak Tegang...

 

3. Warga diminta tak cemas

Kedatangan Menteri Pertahanan dan Kemanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus kelokasi karantina 238 WNI yang baru saja pulang dari Wuhan, China di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) disambut antusia para WNI tersebut.KOMPAS.COM/HADI MAULANA Kedatangan Menteri Pertahanan dan Kemanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Menteri Kesehatan (Menkes) RI Terawan Agus kelokasi karantina 238 WNI yang baru saja pulang dari Wuhan, China di Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri) disambut antusia para WNI tersebut.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Budi Sylvana MARS mengatakan, masyarakat Kabupaten Natuna tidak terlalu cemas dengan proses karantina yang saat ini berlangsung di Hangar Lanud Sadjad Ranai.

Sebab, tidak menutup kemungkinan, sebagian di antara mereka yang menjalani proses masa karantina terpukul atas kejadian ini.

"Selama masa observasi, yakni 14 hari ke depan dengan ruang gerak yang belum sepenuhnya leluasa, mereka dinilai rentan terhadap stres, makanya kami berharap dukungan doa dari masyarakat Indonesia, terkhusus masyarakat Natuna agar proses observasi ini berjalan aman dan selesai dengan hasil yang menggembirakan," katanya seperti dikutip melalui video yang dikirimkan.

Hal senada sempat dikatakan Menteri Pertahanan dan Keamanan (Menhan) RI Prabowo Subianto saat mengunjungi Natuna beberapa waktu lalu yang mengatakan, warga Natuna khususnya dan Kepulauan Riau (Kepri) umumnya, tidak perlu cemas terhadap Warga Negara Indonesia ( WNI) yang dikarantina di Natuna.

Menurutnya, ke-238 WNI tersebut sampai saat ini dalam keadaan sehat dan penuh semangat menjalani karantina yang dilakukan pemerintah.

"Hanya saja ini sudah aturan dari PBB dan WHO dan kita tidak boleh seenaknya bertemu dengan saudara kita yang masih menjalani proses karantina hingga 14 hari ke depan," kata Prabowo, Rabu (5/2/2020).

Baca juga: Kunjungi WNI yang Dikarantina di Natuna, Prabowo Minta Warga Tak Cemas

 

4. WNI yang dikarantina di Natuna ucapkan terima kasih

238 WNI dari 285 orang yang diobservasi dan karantina di Hangar Lanud Raden Sadjad Ranai Kabupaten Natuna Prov. Kepulauan Riau (Kepri) mengaku senang dan sangat berterimakasih. Pasalnya meski saat ini ruang gerak mereka terbatas karena harus menjalani proses karantina selama 14 hari kedepan, namun fasilitas hingga kebersihan lingkungan disekitar lokasi karantina tetap selalu terjaga, Senin (10/2/2020).screenshot video dari Kemenkes RI 238 WNI dari 285 orang yang diobservasi dan karantina di Hangar Lanud Raden Sadjad Ranai Kabupaten Natuna Prov. Kepulauan Riau (Kepri) mengaku senang dan sangat berterimakasih. Pasalnya meski saat ini ruang gerak mereka terbatas karena harus menjalani proses karantina selama 14 hari kedepan, namun fasilitas hingga kebersihan lingkungan disekitar lokasi karantina tetap selalu terjaga, Senin (10/2/2020).

Novi dan Elfa, dua WNI dari Wuhan, China, yang masuk karantina selama 14 hari di Natuna mengaku sangat takjub, senang, dan berterima kasih atas apa yang mereka dapatkan selama mengikuti proses karantina di Natuna.

Keduanya mengirimkan video berisi ucapan terima kasih mereka kepada warga Natuna, serta kepada pemerintah, atas apa yang mereka jalankan selama proses karantina.

"Bagi saya, observasi di Natuna ini sudah sangat lebih dari cukup. Kami merasa diperhatikan di sini, bahkan pelayanan kesehatannya sangat bagus dan sangat baik," kata Elfa, Senin (10/2/2020).

Elfa menambahkan, personel Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan TNI yang bertugas sangat baik dan profesional.

Bahkan, fasilitas dan menu makanannya juga sangat enak-enak.

"Yang jelas pemeriksaan kesehatannya sehari dua kali, jadi jangan cemas, kami dalam keadaan sehat," ungkap Elfa.

Hal senada diungkapkan Novi yang mengaku, selain makanannya enak-enak dan fasilitasnya bagus, dirinya juga kagum dengan kebersihan yang ada di lokasi karantina.

Sebab, kebersihannya benar-benar terjaga hingga setiap hari disemprot.

"Untuk makanan kami setiap hari juga diperiksa kandungan vitaminnya, begitu juga air yang diberikan kepada kami juga terus diperiksa," jelas Novi.

"Jadi kami benar-benar merasa aman gitu," kata Novi menambahkan.

Baca juga: Hari Ke-9 Karantina, WNI dari Wuhan Sehat, Ucapkan Terima Kasih untuk Warga Natuna

 

5. Jalani perkuliahan secara online

238 WNI dari 285 orang yang diobservasi dan karantina di Hangar Lanud Raden Sadjad Ranai Kabupaten Natuna Prov. Kepulauan Riau (Kepri) mengaku senang dan sangat berterimakasih. Pasalnya meski saat ini ruang gerak mereka terbatas karena harus menjalani proses karantina selama 14 hari kedepan, namun fasilitas hingga kebersihan lingkungan disekitar lokasi karantina tetap selalu terjaga, Senin (10/2/2020).screenshot video dari Kemenkes RI 238 WNI dari 285 orang yang diobservasi dan karantina di Hangar Lanud Raden Sadjad Ranai Kabupaten Natuna Prov. Kepulauan Riau (Kepri) mengaku senang dan sangat berterimakasih. Pasalnya meski saat ini ruang gerak mereka terbatas karena harus menjalani proses karantina selama 14 hari kedepan, namun fasilitas hingga kebersihan lingkungan disekitar lokasi karantina tetap selalu terjaga, Senin (10/2/2020).

WNI yang dikarantina di Hangar Lanud Raden Sadjad Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), sudah sibuk dengan aktifitas masing-masing.

Ada yang sudah mengikuti jadwal perkuliahan secara online, bermain tenis meja hingga mencukur rambut.

Hal itu berdasarakan video berdurasi satu menit 51 detik yang dikirimkan humas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Dede Lukman kepada Kompas.com.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr Budi Sylvana MARS dalam video tersebut mengatakan, kegiatan yang ada dalam video itu merupakan kegiatan sehari-hari 238 WNI selama menjalani proses karantina di Natuna.

Dalam video tersebut, salah seorang WNI juga mengatakan, karena di China masih lumpuh akibat mewabahnya virus corona, sehingga kampus tempat ia belajar menggelar kuliah online.

Semua bahan perkuliahan diunggah secara online dan mahasiswa bisa langsung mengaksesnya di mana pun berada.

Hanya saja tidak dijelaskan seperti apa sistemnya.

"Ini kegiatan dihari ke sembilan proses karantina di Natuna," terang dr Budi melalui video yang diterima Kompas.com, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Mahasiswa dari Wuhan yang Dikarantina Jalani Perkuliahan Secara Online

 

6. Warga Ranai jalan sehat dan senam pagi

Warga Ranai mengikuti jalan sehat yang digagas Kemenkes dan Dinkes Natuna dalam rangka memastikan bahwa Natuna sahat, Minggu (9/2/2020).KOMPAS.COM/HADI MAULANA Warga Ranai mengikuti jalan sehat yang digagas Kemenkes dan Dinkes Natuna dalam rangka memastikan bahwa Natuna sahat, Minggu (9/2/2020).

Kementerian Kesehatan bersama Dinas Kesehatan Natuna menggelar jalan sehat dan senam pagi, Minggu (9/2/2020), kegiatan tersebut diikuiti ratusan warga Kota Ranai, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri).

Kepala Dinas Kesehatan Natuna Rizal mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu rangkaian dari upaya pemulihan atau pengurangan kecemasan warga terkait kegiatan karantina 285 WNI dari Wuhan, China.

Kegiatan ini juga merupakan bukti bahwa saat ini Kabupaten Natuna dalam kondisi yang aman.

"Kami ingin memberitahukan kepada masyarakat luar, bahwa Natuna sampai saat ini aman," kata Rizal, Minggu.

"Setidaknya masyarakat Ranai yang masih cemas, dengan kegiatan ini dapat berkurang kecemasannya," lanjutnya.

Baca juga: Pastikan Natuna Aman, Warga Ranai Jalan Sehat dan Senam Pagi

 

(Penulis: Kontributor Batam, Hadi Maulana | Editor: Farid Assifa, Aprilia Ika)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com