Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Kesulitan Mengadu, Fraksi PKS Jember Bentuk Hari Aspirasi

Kompas.com - 11/02/2020, 05:56 WIB
Bagus Supriadi,
Dheri Agriesta

Tim Redaksi

JEMBER, KOMPAS.comFraksi PKS DPRD Jember membentuk hari aspirasi untuk memudahkan masyarakat melaporkan setiap masalah yang terjadi.

Hari aspirasi itu berlaku sebulan sekali pada Senin pekan kedua. Pembentukan hari aspirasi untuk mempererat hubungan warga dan anggota dewan.

“Alasannya karena banyak keluhan warga yang kami terima, mereka kesulitan menyampaikan aspirasinya kepada DPRD,” kata ketua Fraksi DPRD Jember Nur Hasan saat dihubungi Senin (10/2/2020).

Menurutnya, masyarakat sering kebingungan untuk melaporkan masalah yang dialami.

Baca juga: Duduk Perkara Pembunuhan di Jember, Tak Terima Dikasih Rokok Lintingan hingga Korban Dibacok dengan Celurit

Saat ini, masyarakat harus membuat surat untuk bertemu anggota dewan. Meski telah membuat surat, mereka belum tentu dipanggil untuk menyampaikan aspirasi.

“Hal seperti yang kami tangkap untuk memudahkan warga mengadu,” jelas Nur Hasan.

Pembentukan hari aspirasi juga menghadapi Pilkada Serentak 2020. 

“Kami sebegai representasi partai politik PKS, mau tidak mau juga disibukkan oleh kegiatan pilkada,” tambah dia. 

Melalui wadah hari aspirasi itu, PKS akan menerima pengaduan masyarakat sehari penuh. Aspirasi akan diterima melalui surat dan pertemuan pada hari aspirasi.

“6 anggota Fraksi PKS siap menampung keluhan warga lewat kami di ruang fraksi,” jelasnya.

Aspirasi masyarakat itu bakal disampaikan kepada Pemerintah Kabupaten Jember.

“Kami ingin menghilangkan sekat antara warga dengan DPRD,” tuturnya. 

Sementara itu, Ketua DPD PKS Jember Ahmad Rusdan menambahkan, PKS memiliki sekitar 103.093 ribu pemilih. Namun, banyak yang tidak mengerti dengan mengenal perwakilan mereka di DPRD Jember.

“Setelah kami turun, banyak warga yang tidak mengenal anggota dewan,” kata dia.

Hari aspirasi itu diharapkan bisa memperkenalkan warga dengan anggota dewan di DPRD.

“Problematika di Jember ini unik, kabupaten yang kaya dengan APBD sekitar Rp 4,6 triliun. Namun DPRD-nya ngenes,” kata dia.

Baca juga: Hujan Disertai Angin Kencang di Jember, Pohon Roboh Menimpa Pengendara

Anggota DPRD Jember tak memiliki dana bantuan sosial. Kabupaten Jember satu-satunya kabupaten di Jawa Timur yang tak mengalokasikan dana itu.

“Di Lumajang Rp 2 miliar, di Jember tidak punya. Dana itu bukan untuk dewan, tapi untuk masyarakat lewat dewan,” jelas Rusdan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com