Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Virus Corona Merebak, Pemerintah Cari Negara Baru Ekspor Hasil Industri Gantikan China

Kompas.com - 10/02/2020, 23:28 WIB
David Oliver Purba

Editor

Sumber Antara

KOMPAS,com - Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, pemerintah akan mencari pasar baru untuk mengekspor hasil industri dalam negeri menggantikan China.

Hal itu dilakukan menyusul wabah virus corona di Wuhan, China yang belum usai hingga kini.

"Oleh sebab itu, kita harus mencari pasar baru (negara lain), karena kita tidak tahu berapa lama virus corona itu bisa hilang. Sebab, kalau hasil industri tidak bisa diserap China, mereka (industri) terpaksa harus mengurangi likuiditasnya, kan sayang," ujar Agus di Balai Diklat Industri Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (10/2/2020).

Baca juga: Agus Gumiwang dan Teten Masduki Fokus Kembangkan 4 Sektor UMKM

Menurut Agus, China adalah satu di antara negara tujuan ekspor terbesar dari hasil produk industri Indonesia.

Selain itu, negara tersebut menyerap banyak produk ekspor dari Indonesia.

Dengan merebaknya virus corona, harus dilihat apakah daya beli masyarakat maupun industrinya akan turun atau tidak.

Jika turun tentu memengaruhi permintaan barang ekspor Indonesia ke China.

Berkaitan dengan impor barang dari Negeri Tirai Bambu itu, Agus mengemukakan ada pengaruhnya karena ada proses produksi di Tiongkok yang memengaruhi industri dalam negeri dalam hal bahan baku.

Ia mencontohkan, banyak bahan baku yang dibutuhkan industri di Indonesia harus diimpor dari negara lain termasuk China.

Karena keterbatasan dan ada virus di sana, maka bahan yang digunakan tidak bisa dipenuhi.

"Jadi impor itu belum tentu jelek. Impor jangan selalu dilihat dengan persepsi negatif, karena banyakan impor itu dibutuhkan untuk bahan baku industri kita sendiri," paparnya.

Untuk itu, melihat kondisi kekinian serta jangka menengah dan jangka panjang, pemerintah mesti mencari dan mengupayakan bahan baku lokal.

Ini agar mendorong industri tidak mengimpor dan menggunakan bahan baku itu di negeri sendiri.

"Memang dari China keperluan atau kebutuhan bahan baku kita untuk industri, sekitar 30 persen," beber politikus asal Partai Golkar ini.

Baca juga: Kemenkes Periksa 59 Sampel, Semuanya Negatif Virus Corona

Pertanyaannya, lanjut dia, dalam kondisi menghadapi virus corona ini apakah industri China masih berproduksi dengan normal.

"Tapi kalau hilirisasi mereka turun, tentu kebutuhan bahan baku kita akan ikut berdampak," ujar Agus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com