Viral Video Berbagi Semangat Lewat Secarik Kertas, Mahasiswi Ini Sampai Dihubungi Ganjar

YOGYAKARTA,KOMPAS.com - Video inspiratif sempat viral di media sosial.

Di video itu tampak seseorang yang berjalan di Malioboro, Yogyakarta, memberikan semangat kepada orang lain yang tidak dikenalnya.

Orang tersebut memberi semangat kepada orang lain dengan menuliskan kata-kata di secarik kertas.

Baca juga: Kisah di Balik Warung Mie Ayam Bu Tumini yang Melegenda di Yogyakarta

Tulisan itu lantas diberikan kepada orang-orang yang sedang berada di Malioboro.

Tulisan di secarik kertas seperti :

"Semangat terus", "Belajar yang rajin ya", "Engga papa hari ini sedih, besok jangan ya" dan "Berbagi itu indah".

Video itu pun sempat diunggah ulang oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di akun Instagramnya.

Di akun Instagramnya, Ganjar menulis caption "Ini video siapa ya? Keren! Menghargai, memberi apresiasi..".

Seseorang yang ada di video tersebut ternyata seorang mahasiswi bernama Winona Wardhani (21).

Mahasiswi asal Bekasi ini kini kuliah Universitas Ahmad Dahlan (UAD) jurusan Ilmu Komunikasi.

Saat ditemui, Winona menceritakan video tersebut dibuat pada Jumat (7/2/2020).

Saat itu Winona sedang jalan-jalan di Malioboro dan Alun-alun Utara.

"Sebenarnya video itu buatnya enggak sengaja ya," ujar Winona saat ditemui di UAD, Senin (10/2/2020).

Winona menyampaikan, saat sedang di Malioboro itu ia melihat orang-orang yang sedang susah payah mencari rezeki, mulai bapak penjaga Jogja Bike, driver ojol hingga penjual es goreng.

Melihat hal itu, terpintas dalam pikiran Winona untuk memberikan semangat dan motivasi.

Secara sepontan bermodalkan kertas, mahasiswi asal Bekasi ini menuliskan kata-kata motivasi dan diberikan kepada orang-orang tersebut.

"Di balik semua itu, mereka itu kalau bukan kita yang support, yang semangati terus siapa lagi. Kadang Kita enggak sadar orang-orang di sekitar kita butuh semangat dari kita," ucap Wimona.

Di sisi lain melihat orang-orang yang bersusah payah mencari rezeki, Winona teringat akan kedua orangtuanya.

"Kalau saya lihat bapak-bapak itu jadi inget orangtua. Walaupun orangtua kita semua beda latar belakang, tapi tetap saja cari nafkah itu lelah ya dan butuh istirahat," paparnya.

 

 

 

View this post on Instagram

 

 

Ini video siapa ya? Keren! Menghargai, memberi apresiasi..

A post shared by Ganjar Pranowo (@ganjar_pranowo) on Feb 9, 2020 at 3:50am PST

Winona selalu membawa kertas di dalam tas. Kata-kata yang Ia tuliskan di secarik kertas pun tidak dipersiapkan sebelumnya.

"Itu (kata-kata motivasi) spontan melihat bapaknya lagi apa, mbaknya lagi apa, Masnya lagi ngapain. Saya nulisnya sesuai yang mereka lakukan," bebernya.

Melalui video itu, Winona ingin mengajak setiap orang apapun latar belakangnya untuk saling peduli terhadap sesama.

Sebab, sekecil apapun kepedulian, akan sangat berarti.

"Saya sebenarnya cuma mau kita sadar bahwa nggak selamanya orang itu baik-baik saja, walaupun kelihatanya baik-baik saja. Jadi Saya mau orang itu saling respect," tegasnya.

Tak sangka viral

Winona tidak menyangka video tersebut menjadi viral di media sosial. Awalnya dirinya hanya mengunggah di akun media sosial miliknya yakni Instagram dan Twitter.

Menurutnya, banyak komentar positif dari netizen.

KOMPAS.COM/YUSTINUS WIJAYA KUSUMA Capture Instagram Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mengunggah ulang video Winona Wardhani

"Pasti hal positif ada negatifnya. Kaya banyak yang ngomong vandalisme buang-buang sampah. Itu yang ditempel kan sebagian dan tidak di sembarang tempat, kebanyakan ngasih langsung," ungkapnya.

Mahasiswi jurusan Ilmu Komunikasi ini juga tak menyangka videonya diunggah ulang oleh Ganjar.

Bahkan, Gubernur juga menghubungi Winona melalui chat.

"Iya, saya sampai di chat (Ganjar Pranowo), 'ini video kamu? Ini kamu yang buat? Saya jawab 'iya Pak ini video saya'. Terus (Ganjar Pranowo membalas) 'terimakasih ya, keren'," ujarnya sambil tersenyum.

Baca juga: Kisah Haru Pelayan Kesehatan di Pedalaman Aceh Timur, Antar Pasien dengan Getek

Ke depan, Winona tetap akan terus peduli dengan sesama.

Hanya saja, bentuk kepedulian yang akan dilakukan berbeda.

"Ke depan mau saya pengen terus tapi caranya beda, mungkin kasih makanan atau hal lain kan lebih bermanfaat dan kelihatan bentuknya," ujar Winona.