SEMARANG.KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menanggapi kenaikan harga bawang putih di provinsinya yang sentuh harga Rp 50.000 per kilogram.
Ganjar meminta kelangkaan bawang putih akibat penghentian ekspor bahan pangan dari China, tidak semata dipandang sebagai masalah.
Petani bawang putih lokal diminta memanfaatkan momen ini untuk menggenjot produksinya.
"Ini harus kita manfaatkan, musibah ini harus kita cari barokahnya (berkahnya). Barokahnya apa, kita mesti berdikari. Kalau sudah begitu bisa kita kejar itu (peningkatan produksi bawang putih)," kata Ganjar di Semarang, Senin (10/02/2020).
Baca juga: Ganjar Tolak Pemulangan WNI Eks ISIS ke Indonesia
Ganjar juga meminta pemerintah pusat membantu petani bawang putih lokal. Sehingga, ketika impor mengalami masalah, harga komoditas itu tidak melonjak.
"Maka ini mesti digenjot jadi satu komoditas prioritas tinggal nyarikan bibit yang banyak, lahan dan disiapkan offtacker yang baik," katanya.
Untuk lahan pertanian bawang putih, di Jawa Tengah saat ini memiliki 2.573 hektar dengan kemampuan produksi 195.472 kilogram sekali panen.
Baca juga: Saat Harga Bawang Putih dan Cabai di Jakarta Melonjak