Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Poligami, Suami Tusuk Istri Tua hingga Tewas, Pelaku Residivis Kasus Pembunuhan Polisi

Kompas.com - 10/02/2020, 08:28 WIB
Rachmawati

Editor

KOMPAS.com - Rabu (5/2/2020 malam, Anis Suningsih (34) seorang ibu rumah tangga ditemukan tergeletak dengan luka tusuk di areal perkebunan jagung di Desa Sindangsari, Kecamatan Tanjung Bintang, Lampung Selatan.

Ibu tiga anak itu kemudian dilarikan ke Klinik Centro Jati Agun lalu dirujuk ke RS Airan. Sayangnya nyawa Anis tidak bisa diselamatkan.

Ia tewas dengan lima luka tusuk di perut.

Awalnya Anis diduga korban pembegalan karena sepeda dan barang berharga miliknya hilang.

Baca juga: Suami Bunuh Istri Tua karena Ribut Poligami, Pelaku Tak Sendirian

Namun dari hasil pemeriksaan polisi diketahui bahwa Anis ditusuk oleh Handoko, suaminya dibantu dua orang lain yang dikenal oleh Anis.

Saat Anis dirawat di rumah sakit, Handoko sempat datang dan terlihat syok. Bahkan ia sempat menangis di sebelah jenazah Anis yang penuh luka di bagian perut karena tusukaan benda tajam,

“Kasus ini masih kami dalami sementara, besok akan disampaikan detailnya saat ekspos kasus,” kata Ditkrimum Polda Lampung, Kombes M Barly Ramada, Minggu (9/2/2020).

Baca juga: Ribut karena Poligami, Suami Bunuh Istri Tua

Menolak poligami

Sebelum pembunuhan terjadi, Handoko baru pulang dari Aceh menemui istri mudanya. Anis, istri pertama yang di Lampung  kemudian meminta agar Handoko memilih antara dia atau istri mudanya yang ada di Aceh.

Mereka pun terlibat cekcok di rumah.

“Korban menegaskan kepada pelaku, suaminya, agar memilih antara korban ( istri tua) ataukah istri muda,” kata Barly.

Selain masalah poligami, menurut Barly, keributan mereka juga dilatarbelakangi masalah ekonomi. Di Lampung, Anis hidup susah dengan tiga anaknya.

“Selain masalah poligami, juga ada faktor desakan ekonomi. Korban hidup sulit dengan tiga anak, sedangkan istri kedua hidup mapan tanpa anak,” kata Barly.

Baca juga: Bab Poligami Dalam Qanun Hukum Keluarga Bisa Dihapus, Asal...

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com