Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Penyelundupan 35 Kg Sabu, Naik "Speed Boat" dari Malaysia hingga Pakai Kata Sandi

Kompas.com - 09/02/2020, 16:05 WIB
Pythag Kurniati

Editor

KOMPAS.com- Direktorat Reserse Narkoba (Ditresnarkoba) Polda Riau menggagalkan penyelundupan sabu-sabu lintas negara di Pelabuhan Rakyat Nerbit Besar, Dumai, Rabu (5/2/2020).

Sabu-sabu seberat 35 kilogram tersebut dibawa dari Malaysia untuk diedarkan di Indonesia.

Berikut fakta-fakta penyelundupan sabu-sabu ke Indonesia:

Baca juga: Dorfin Felix, Narapidana Kasus Narkoba Dipindah ke Nusakambangan

1. Dibawa dengan speed boat

speed boatSERAMBI/HARI TEGUH PATRIA speed boat

Sabu-sabu tersebut dibawa melalui jalur laut menggunakan kapal cepat atau speed boat.

Adapun dari Malaysia, speed boat dikendarai oleh warga Malaysia.

Kemudian sampai di lokasi tertentu, dua orang berinisial MA dan AB yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka mengambil alih speed boat.

MA dan AB kemudian membawa sabu-sabu dengan speed boat ke Pelabuhan Dumai.

Sedangkan, warga Malaysia pulang ke negaranya menggunakan speed boat lain.

Baca juga: Polisi Tembak Mati Seorang Pengedar 1.254 Gram Sabu-sabu di Bekasi

2. Diotaki oleh S, gunakan kata sandi

IlustrasiThinkstock Ilustrasi

Kapolda Riau Irjen Pol Agung Setya Imam Effendi mengatakan, otak penyelundupan ini adalah S.

Prosesnya, S mengutus dua warga Malaysia membawa sabu-sabu.

S kemudian menghubungi MA dan AB di Indonesia jika sabu-sabu tersebut tengah dikirimkan.

Ia menggunakan kata sandi saat berkomunikasi dengan MA.

S menyuruh MA menjemput satu cincin berlian dan tiga batu alam, yang juga dijadikan sandi saat MA bertemu dengan warga Malaysia pembawa sabu dengan speed boat.

Baca juga: Polisi Blender 2 Kg Sabu-sabu yang Pernah Diselundupkan Dalam Kotak Es Krim

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com