Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Duga Banyak Ladang Ganja Terpencar di Perbatasan Indonesia-Papua Nugini

Kompas.com - 09/02/2020, 10:15 WIB
Dheri Agriesta

Penulis

Sumber Antara

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kapolres Keerom AKBP Joko Mujiono menduga terdapat banyak ladang ganja di Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.

"Dalam tahun ini saja sudah dua kali penemuan ladang ganja, bahkan yang terakhir ditemukan seluas 1 haktar beserta pemiliknya," kata Joko di Jayapura seperti dilansir Antara, Minggu (9/2/2020).

Baca juga: Dijual Secara Daring, Paket Ganja Sintetis Dibungkus Bareng Pakan Ikan

Joko menyebut ladang ganja yang ditanam di wilayah Waris berada di kawasan yang cukup sulit dijangkau.

Petugas harus berjalan kaki melintasi gunung dan sungai untuk mencapai wilayah tersebut.

Medan yang cukup sulit membuat petugas kesulitan menemukan ladang tersubut.

Pohon ganja itu, kata dia, tak ditanam di satu tempat, tapi terpencar-pencar.

"Bibit ganja itu diduga berasal dari Papua Nugini," kata Joko.

Polres Keerom menyosialiasikan agar masyarakat tak menanam pohon ganja di wilayah itu. Warga diberi tahu bahwa pohon ganja dapat merusak generasi muda.

Polres Keerom juga bekerja sama dengan TNI untuk merazia peredaran ganja.

Sebelumnya diberitakan, Polres Keerom menemukan ladang ganja seluas 1 hektar di perbatasan Indonesia-Papua Nugini.

Ladang ganja itu ditemukan di Dusun Kali Lapar 1, Kampung Kali Mo, Distrik Waris, Kabupaten Keerom, Papua.

Polisi menemukan 56 batang ganja berbagai ukuran di ladang tersebut.

Baca juga: Polisi Temukan Ladang Ganja di Perbatasan Indonesia dan Papua Nugini

Di antaranya 10 batang ganja seukuran 3 meter, 7 batang ganja setinggi 2 meter, dan 8 batang ganja setinggi 1,5 meter.

Waris merupakan salah satu distrik di Kabupaten Keerom yang berbatasan dengan Papua Nugini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Sumber Antara
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com