Kaspo menuturkan, saat banjir bandang datang, dia sedang sendirian di rumah. Anak dan istrinya diungsikan ke rumah mertuanya saat hujan deras mulai mengguyur.
Rumah Kaspo berada paling ujung dari permukiman penduduk di Desa Sumberjati.
Di depan rumahnya, nampak jelas bekas aliran air bah yang berbelok ke sebelah rumahnya.
Dikatakan Kaspo, selain membawa potongan kayu dan lumpur, air bah juga merobohkan berbagai jenis tanaman kecil dan menghanyutkan puluhan bibit pohon durian siap jual miliknya.
Baca juga: Korban Banjir Villa Nusa Indah Terperangkap Selama 18 Jam bersama Air Bah, Ular dan Kegelapan
"Sangat deras (arus air bah). Tanaman durian saya hanyut semua, ada 80 biji di polibak gak tersisa," kata Kaspo.
Dia mengaku beruntung karena banjir air bah yang menerjang desanya tidak menghanyutkan rumahnya.
Rumah Kaspo, sebagian besar menggunakan kayu mulai dari dinding, tiang penyangga. Adapun atapnya menggunakan asbes.
"Untung di situ ada rumah (tetangga). Kalau tidak ada bisa-bisa rumah ini katut (hanyut)," tuturnya.
Baca juga: Detik-detik Air Bah Hancurkan Puluhan Keramba Jaring Apung di Cianjur