Saat itu material longsoran menyerupai tanah lumpur.
"Pada kejadian saat ini (longsor ketiga) sudah ada dua kepala keluarga yang mengungsi." ujar Majid.
"Kalau malam menginap di rumah saudaranya, kalau siang kembali ke rumahnya."
Sebelumnya, lanjut dia, pada peristiwa bencana yang pertama ada dua kepala keluarga (KK) yang pindah.
Karena saat itu bangunan rumahnya nyaris tertimbun material tanah longsor.
"Namun warga yang lainnya masih bertahan hingga saat ini," kata dia.
Jajat (50) salah seorang warga yang rumahnya tepat berada sekitar 20 meter dari ujung material longsor mengatakan rasa khawatir terjadi longsor susulan.
Karena saat ini hujan sudah terus-terusan mengguyur wilayah kampung halamannya.
"Sebenarnya saya dan keluarga ingin pindah ke tempat yang lebih aman. Karena di sini kan rawan tertimbun tanah longsor," ungkap Jajat saat berbincang dengan Kompas.com.
"Tapi kami tidak punya uang dan lahanpun tidak punya."
"Kalau anak saya dan suaminya serta cucu saya sudah diungsikan ke rumah besan. Di rumah hanya kami berdua tapi tidak bisa tidur kalau malam selalu terjaga."
Baca juga: Selama Januari, 59 Warga Sukabumi Kena DBD dan Dirawat di Rumah Sakit