Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada Jimat Saat Tes CPNS, Ahli: Yang Penting Belajar

Kompas.com - 08/02/2020, 10:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Saat pelaksanaan tes seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) di Universitas Dian Nuswantoro, Semarang, Jawa Tengah, panitia menemukan barang diduga jimat milik peserta.

"Ada dua temuan jimat pada saat body checking berupa koin yang dibalut kertas rapal dan bentuk ketapel dari kayu. Kejadiannya hari Senin dan Selasa lalu. Terus jadi viral," kata Ketua Pelaksana Seleksi CPNS dari Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Mohamad Sidiq, saat ditemui Kompas.com di Universitas Dian Nuswantoro Semarang, Kamis (06/02/2020).

Selain di Semarang, kejadian serupa juga terjadi di Surabaya. Panitia seleksi calon pegawai negeri sipil (CPNS) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Timur, juga menemukan beragam jimat.

Baca juga: Inilah Sosok Panji, Guru Honorer yang Viral karena Menangis Dihadiahi Motor oleh Wali Muridnya

Jimat tersebut memiliki banyak bantuk dan rupa, bak dari kertas hingga pasir. Dugaanya, jimat tersebut diyakini dapat membantu meloloskan proses seleksi kompetensi dasar (SKD) tersebut.

"Ada beragam, mulai dari jimat jenis rajah, uang dan kertas yang ditulis huruf arab, pasir yang dibungkus kain putih hingga jimat pengasihan," kata Koordinator Lapangan Panitia Daerah Seleksi CPNS Kemenkumham Jatim, Ketut Akbar saat dikonfirmasi, Kamis (6/2/2020).

Barang-barang tersebut akhirnya disita oleh panitia. Sesuai dengan ketentuan yang berlaku, peserta hanya diperkenankan membawa kartu peserta ujian dan kartu tanda penduduk.

Mengapa ada jimat saat tes CPNS?

Ilustrasi tes CPNSKOMPAS/LASTI KURNIA Ilustrasi tes CPNS

Sosiolog Universitas Sebelas Maret (UNS), Drajat Tri Kartono, menjelaskan, hal itu mencerminkan eksistensi budaya lama (jimat/mitos) di tengah masyarakat modern masih terjaga.

Namun, menurut Drajat, eksistensi tersebut juga menimbulkan pertanyaan sendiri, apakah hal itu tanda kegagalan ilmu pengetahuan modern?.

"Jimat itu produk budaya masyarakat yang turun temurun. Terjadi di semua kalangan. Pejabat hingga masyarakat biasa. Ternyata hal itu masih dilakukan di zaman sekarang, khususnya di kalangan generasi muda yang ikut tes CPNS, yang nota bene dari kalangan terpelajar," kata Drajat.

"Mereka (para peserta) sebetulnya sudah tahu, jika tes CPNS sudah menggunakan sistem komputerisasi, yang mungkin dirasa sulit ditembus. Untuk menambal rasa kurang percaya diri itu, mereka menggunakan jimat," tambahnya.

Drajat lalu menegaskan, hal yang penting bagi peserta adalah mempersiapkan tes dengan belajar keras dan tidak menggantungkan nasib dengan jimat. 

Yang penting belajar

Ilustrasi belajarSHUTTERSTOCK Ilustrasi belajar

Senada dengan Drajat, psikiater dari Rumah Sakit Omni Alam Sutera, Tangerang, Dr Andri,SpKJ, peserta yang membawa jimat adalah untuk meningkatkan kepercayaan diri untuk menyelesaiakan masalah.

"Saat seseorang rasa kepercayaan diri itu tinggi, maka ketika dia (peserta) mengerjakan sesuatu juga akan mengaktifkan sistem saraf pusatnya, memori-memorinya yang sudah ada sebelumnya," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com