"Jadi, dalam kasus ini, bukan jimatnya yang membantu, namun orang tersebut sudah belajar sebelumnya," tambah Andri.
Namun, Andri mengakui, hal ini sulit untuk dibuktikan secara ilmiah. Alasannya, jimat itu lebih dominan untuk kepercayaan diri.
Sementara itu, menurut Sidiq, peserta yang diketahui membawa jimat tidak mendapat sanksi diskualifikasi.
"Kami juga tidak menanyakan kegunaannya untuk apa karena untuk menjaga perasaan peserta tersebut," terangnya.
Sidiq menjelaskan, kedua jimat tersebut berupa kertas yang bertuliskan arab gundul serta ketapel yang dibalut kain berwarna merah.
Lalu, kertas yang bertuliskan arab gundul tersebut ditemukan pada peserta tes pada Senin (3/2/2020) untuk sesi 1.
Jimat bertuliskan arab gundul tersebut, imbuhnya ditemukan pada saku celana salah satu peserta.
Seperti diketahui, Udinus Semarang menggelar tes SKD untuk tujuh daerah di Jawa Tengah dari 27 Januari hingga 15 Februari 2020.
Ketujuh daerah tersebut antara lain Kota Semarang, Kota Pekalongan, Kota Tegal, Kabupaten Batang, Kabupaten Tegal, Kabupaten Brebes, dan Kabupaten Wonosobo.
(Penulis: Kontributor Semarang, Riska Farasonalia | Editor: Teuku Muhammad Valdy Arief, Setyo Puji)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.