Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMA Pengidap Tumor Ganas di Riau Dirujuk ke RSPAD Gatot Subroto

Kompas.com - 07/02/2020, 21:08 WIB
Idon Tanjung,
Dony Aprian

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Riska Ramadila (17), siswi SMA di Kelurahan Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, yang mengidap tumor ganas akhirnya dirujuk ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto Jakarta.

Riska diberangkatkan melalui Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Jumat (7/2/2020) sore.

Proses pemberangkatan Riska dihadiri langsung oleh Komandan Korem 031/Wira Bima Pekanbaru, Brigjen TNI Mohammad Fadjar, Gubernur Riau, Syamsuar dan Dandim 0313/Kampar, Letkol Inf Aidil Amin.

Baca juga: Sebelum Dibiayai TNI, Pihak Keluarga Patungan Obati Riska

Beberapa anggota TNI bersama orangtua Erianto (45) dan Muzarniati (43) dan pamannya Ulil Amri (37) ikut mendapingi RIska ke Jakarta.

Danrem 031/Wira Bima Brigjen TNI Mohammad Fadjar mengatakan, pemberangkatan Riska ke RSPAD Gatot Subroto berdasarkan hasil kesepakatan dengan pihak keluarga.

"Sesuai rencana dan kesepakatan dengan keluarga, hari ini kita berangkatkan ananda Riska berobat ke Jakarta. Sebagaimana kita ketahui bersama, ananda kita ini mengalami kanker tulang dan harus diobati," ucap Fadjar saat diwawancarai Kompas.com di Bandara SSK II Pekanbaru, Jumat.

Baca juga: Cerita Puskesmas Tolak Uang Koin Biaya Persalinan Pasutri Yanto dan Riska

Dia mengatakan, opsi pertama untuk mengangkat penyakit Riska yakni dengan cara diamputasi.

Namun, Riska dan keluarga menolak diamputasi sehingga pihak TNI AD mencarikan upaya lain, yaitu dirujuk ke RSPAD.

"Dengan diberangkatkan ke RSPAD Jakarta, kita berharap ananda Riska dan keluarga mendapatkan opsi pengobatan yang terbaik," ucap Fadjar.

Terlebih, kata dia, RSPAD Gatot Subroto merupakan rumah sakit kepresidenan, yang memiliki tim dokter yang berpengalaman, dan mempunyai peralatan medis yang canggih.

"Kita berharap para dokter memiliki opsi yang terbaik buat ananda Riska. Saya mendoakan semoga ananda Riska diberikan kesembuhan dan bisa berkarya lebih dari yang sekarang," ujar Fadjar.

 

Babinsa Lipat Kain Pelda Nasaruddin berdiskusi dengan pihak keluarga untuk membawa Riska Ramadila berobat ke Jakarta, Minggu (2/2/2020). Riska Ramadila, warga Kelurahan Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, mengidap tumor ganas sejak tujuh bulan yang lalu, dan sempat tak ada biaya untuk berobat.KOMPAS.COM/IDON Babinsa Lipat Kain Pelda Nasaruddin berdiskusi dengan pihak keluarga untuk membawa Riska Ramadila berobat ke Jakarta, Minggu (2/2/2020). Riska Ramadila, warga Kelurahan Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, mengidap tumor ganas sejak tujuh bulan yang lalu, dan sempat tak ada biaya untuk berobat.

Saat ditanya mengenai biaya pengobatan Riska, Fadjar mengaku dari pihak sponsor yang tidak ingin disebutkan namanya.

"Seluruh biaya pengobatan dan akomodasi ditanggung oleh sponsor. Walau pun tidak disebutkan (nama sponsor), kita mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang sudah membantu. Allah SWT akan mencatat kebaikan mereka. Kita berbuat demi kemanusiaan," pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, Riska Ramadila, siswi kelas tiga SMA Negeri 1 Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, Riau, sudah tujuh bulan tak masuk sekolah akibat penyakit tumor ganas di kaki kanannya, viral di media sosial.

Riska mengidap tumor ganas berawal dari saat dirinya terjatuh saat main voli di sekolahnya pada pertengahan 2019 lalu.

Beberapa bulan kemudian, lututnya membengkak dan semakin membesar.

 

Riska Ramadila (17) siswi SMA di Kelurahan Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, yang mengidap tumor ganas saat berada di rumah pamannya di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau, Minggu (2/2/2020).KOMPAS.COM/IDON Riska Ramadila (17) siswi SMA di Kelurahan Lipat Kain, Kecamatan Kampar Kiri, Kabupaten Kampar, yang mengidap tumor ganas saat berada di rumah pamannya di Desa Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu, Kampar, Riau, Minggu (2/2/2020).

 

Penyakit tumor ganas itu diketahui setelah dirinya menjalani pemeriksaan di RSUD Arifin Ahmad, Pekanbaru, dan harus diamputasi.

"Kami belum sanggup melihat anak kami diamputasi. Kami akan berusaha dulu cari obatnya," kata ayah Riska, Erianto.

Sebelum pulang, kata Erianto, dokter di RSUD menyebutkan ada rumah sakit di Jakarta yang bisa mengobati penyakit Riska.

Namun, untuk berangkat ke Jakarta tidak ada biaya. Erianto dan keluarganya mencoba bertanya ke orang-orang soal biaya berobat ke Jakarta.

"Ada yang bilang biayanya Rp 450 juta. Tapi kami tidak ada uang sebanyak itu. Saya cuma kerja motong (menyadap) karet di kampung, hasilnya tak menentu," akunya.

Sejak beberapa hari terakhir viral di media sosial mengenai kondisi Riska mengidap tumor ganas yang membutuhkan pengobatan.

Dalam sejumlah unggahan di media sosial, menulis keterangan bahwa Riska membutuhkan biaya untuk pengobatan.

Setelah viral di media sosial, beberapa pihak juga datang ke rumah Riska untuk membantu, termasuk dari pemerintah juga sudah bersedia membantu pengobatannya.

Bahkan, Kodim 0313/Kampar bersedia membawa Riska berobat ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto di Jakarta dan menanggung seluruh biayanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com