Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Rina, Gadis Tasikmalaya Dikira Meninggal 5 Tahun Lalu dan Ditemukan Hidup di Deli Serdang

Kompas.com - 07/02/2020, 19:20 WIB
Dewantoro,
Farid Assifa

Tim Redaksi

 

MEDAN, KOMPAS.com - Rina Rismayanti (27), warga asal Kampung Bojongnangka, Kelurahan Sukamenak, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya, diketahui telah hilang lima tahun dan selama ini dianggap meninggal oleh keluarganya.

Namun tiba-tiba Rina ditemukan di Sumatera Utara dan kini sudah berkumpul dengan keluarganya.

Sebelumnya, Rina tinggal selama 9 bulan di UPT Panti Tuna Susila Tuna Laras, di Brastagi dan mendapatkan pembinaan.  

Dihubungi via telepon, Kepala Seksi Tuna Sosial dan Korban Perdagangan Orang, Dinas Sosial Sumatera Utara, Rotua Siregar mengatakan, Rina terjaring Dinas Sosial Deli Serdang karena tidak memiliki identitas dan tidak ada yang menjaminnya.

Baca juga: Hilang 5 Tahun, Anak Tukang Bakso Asal Tasikmalaya Ditemukan di Medan, Keluarga Kaget

 

Kemudian, Rina dikirim ke UPT Dinsos Sumut di Brastagi, yakni Panti Tuna Sosial Tuna Laras di Brastagi. 

"Jadi dibina selama 9 bulan di Brastagi. Bingung diserahkan ke mana, lalu dimasukkan ke Facebook oleh staf UPT, ternyata ada yang mengakui, akhirnya ketemu lah sama keluarganya," katanya, Jumat sore (7/2/2020). 

Kepala Seksi Pengasuhan dan Rehabilitasi Sosial di Panti Sosial Berastagi Romianto Imanuel Ginting yang sedang berada di Dinas Sosial Sumatera Utara di Medan mengatakan, pihaknya menerima Rina pada sore hari pada bulan Mei 2019.

Saat itu Rina diantar oleh Dinas Sosial Deli Serdang dan Karangtaruna Deli Serdang.

Tidak ada identitas yang melekat pada diri Rina. 

"Kondisinya saat diantar oleh Dinsos Deli Serdang dan seseorang dari Karang Taruna Deli Serdang, jadi dia dikirim karena telantar dan kurang komunikatif," katanya. 

Saat menerima Rina, dia sempat mengatakan, jika menemukan keluarganya agar segera memberi kabar, sehingga bisa berkoordinasi dan bisa dihubungi.

"Tidak ada identitas apa pun. Hanya surat pengantar bahwasannya direhab sementara menunggu keluarganya. Karena kalau telantar nanti di sana bolak-balik, Dinsos khawatir dan terjadi hal-hal tidak diinginkan. Karena mereka kan tidak punya panti sehingga inisiatif membawanya ke Brastagi," ujarnya. 

Sulit dilatih keterampilan

Sementara itu, Kepala Seksi Peng/Rehabilitasi Wanita Tuna Susila, Lilis Simamora mengatakan, Rina diberikan pembinaan agama dan diberi pelatihan, mulai memasak hingga menjahit, selama 9 bulan.

Ia mendapat pelatihan lebih lama 3 bulan dari umumnya orang lain. Namun, pembinaan yang diberikan kepada Rina, kata dia, sepertinya tidak "masuk". 

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com