Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Banjir di Karawang yang Memaksa Warga Mengungsi

Kompas.com - 07/02/2020, 18:18 WIB
Farida Farhan,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Akhirnya disepakati dibuat dua bendungan. Satu untuk mengairi wilayah Bogor dan satu lagi untuk penanganan Sungai Cibeet.

"Bupati Bogor sepakat untuk membantu menyosialisasikan kepada masyarakat. Sudah tidak ada masalah," katanya.

Acep mengungkapkan, pembangunan bendungan akan dimulai tahun ini dengan anggaran sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun.

Banjir di perumahan BMI

Acep menyebut banjir di Perumahan BMI, Cikampek, akibat meluapnya Sungai Cikaranggelam yang juga dipenuhi sampah.

Luapan sungai tersebut juga ditengarai akibat limpasan air dari sekitar kawasan BIC yang lebih dulu masuk ke Situ Kamojing.

Selain mengangkut sampah dan normalisasi Sungai Cikaranggelam, Pemkab Karawang mengusulkan pembangunan situ atau embung di lahan Kementerian PUPR di sekitar kilometer 71 tol Jakarta-Cikampek yang dikelola Perum Jasa Tirta II.

"Jadi nanti air tidak menggelontor langsung ke Situ Kamojing. Ketika debit air penuh baru dibuka," katanya.

Baca juga: Penyebab Banjir Karawang: Akibat Pembangunan Tanpa Memperhitungkan Lingkungan

Pihaknya, kata dia, tengah melakukan kajian terkait penanganan Sungai Cikaranggelam.

"Sedang dikaji. Saya rasa karena ini menyangkut kebencanaan, maka setelah kajian selesai akan langsung dibangun," katanya.

Banjir Cilamaya

Banjir di Cilamaya disebabkan melimpasnya Sungai Cilamaya.

Acep menilai, banjir tersebut merupakan kiriman dari Kabupaten Purwakarta dan perbatasan Kabupaten Subang.

Apalagi, kata dia, terjadi perubahan fungsi lahan di wilayah Purwakarta yang cukup signifikan.

"Banyak wilayah hijau yang dirubah jadi industri sehingga airnya melimpas ke Bendung Barubug yang kemudian membuat Sungai Cilamaya meluap," katanya.

Menurut Acep, Sungai Cilamaya juga belum pernah dilakukan normalisasi. Olah karenanya, pihaknya berkoordinasi dengan pihak terkait akan nelakukan normalisasi.

Selain itu, Pemkab Karawang juga akan mengusulkan pembangunan situ untuk menampung air sebelum masuk ke Bendung Barubug.

"Setelah itu baru dibagi ke Sungai Cilamaya dan Sungai Ciherang," tambahnya.

Bupati Karawang Cellica Nurrachadiana mengungkapkan, pihaknya terus berupaya mencari solusi untuk menggulangi banjir, baik jangka pendek dan panjang. Pengerukan sungai juga dilakukan.

"Banyak persoalan yang perlu disikapi serius dan melibatkan banyak pihak, misalnya Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS)," katanya.

Baca juga: 423 Rumah di Karawang Terendam Banjir, Ketinggian Capai 1 Meter

Cellica juga meminta semua pihak tetap waspada. Sebab, berdasarkan prakiraan Badan Meterologi dan Geofisika (BMKG), hujan dengan instensitas tinggi akan berlangsung hingga Februari 2020.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com