Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sumur Minyak Sempat Menyembur di Bojonegoro karena Fenomena Alam

Kompas.com - 07/02/2020, 16:26 WIB
Hamzah Arfah,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

BOJONEGORO, KOMPAS.com - Semburan sempat terjadi di sebuah bekas sumur minyak yang ada di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, Bojonegoro, Jawa Timur, Senin (3/2/2020) lalu.

Dengan material yang disemburkan oleh sumur berdiameter 2 meter ini, sempat mencapai ketinggian hingga 1 meter pada saat kejadian.

Pada Jumat (7/2/2020) ini, sudah tidak lagi menyemburkan material campuran berupa air, minyak dan lumpur.

Namun, dari bekas sumur minyak ini terlihat warna kuning kecokelatan, disertai gelembung kecil dan bau mirip gas.

Baca juga: Sumur Minyak Menyembur di Bojonegoro, BPBD Sebut Tidak Berbahaya

Melihat fenomena tersebut, jajaran Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bojonegoro lantas mendatangi lokasi.

Mereka pun kemudian melakukan kajian singkat akan apa yang terjadi pada bekas sumur minyak tersebut.

"Untuk kejadian di bekas sumur minyak yang ada di halaman rumah Bapak Suratman di Desa Batokan, Kecamatan Kasiman, pertama kali diketahui menyemburkan material lumpur, air dan minyak itu hari Senin (3/2/2020) sekitar pukul 15.00 WIB," ujar Kepala BPBD Bojonegoro Umar Ghoni, saat dihubungi, Jumat (7/2/2020).

Hanya saja, pihak BPBD baru mendapat informasi mengenai hal tersebut selang dua hari berikutnya, atau pada Rabu (5/2/2020).

Maka, jajaran BPBD pun merespons dan langsung mendatangi lokasi, dengan kondisi bekas sumur sudah tidak lagi dalam keadaan menyembur.

Mereka lantas melakukan kajian, dengan kesimpulan sementara merujuk jika kejadian tersebut karena fenomena alam dan biasa dijumpai di daerah yang memiliki potensi kandungan minyak, seperti yang ada di lokasi kejadian.

"Ini merupakan fenomena alam yang normal terjadi, dikarenakan urutan fluida dari bawah ke atas yang ada di dalam lapisan batuan pembawa minyak atau reservoir," ujar dia. 

Dari keterangan yang diberikan oleh Umar, karena saat ini sedang musim penghujan, maka air hujan masuk ke dalam lapisan reservoir sehingga volume fluida bertambah dan menekan keluar ke permukaan melalui celah yang ada, dalam hal ini bekas sumur minyak tersebut. 

Sejauh ini, pengamatan dari pihak BPBD belum menunjukkan adanya potensi bahaya yang ditemukan, kendati bekas sumur tersebut masih mengeluarkan bau yang menyerupai gas.

Hal itu dikarenakan bau yang dikeluarkan, sudah lumrah dicium oleh warga yang memang tinggal di sekitar area potensi migas seperti di lokasi.

BPBD berjanji bakal terus melakukan pemantauan selama tujuh hari ke depan, guna melihat volume fluida yang keluar apakah memiliki kandungan zat berbahaya atau tidak.

Baca juga: Sumur Minyak Tua Semburkan Lumpur dan Minyak, Dibuat 3 Kubangan Agar Tak Cemari Lingkungan

 

Termasuk, bakal berkoordinasi dengan pihak dan instansi terkait guna penanganan lebih lanjut bila dirasa diperlukan.

"Kondisi saat ini volume fluida dan kandungan fluida relatif aman, dan diperkirakan volume fluida akan berkurang seiring berkurangnya curah hujan," tutur dia.

Selain melakukan kajian, BPBD juga mengimbau kepada warga sekitar yang berada di dekat lokasi untuk tidak takut maupun panik dengan kejadian ini.

Terlebih bersama warga di sekeliling bibir bekas sumur minyak tersebut sudah dibuatkan semacam pengaman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com