Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Seminar Cap Go Meh, Menguak Sejarah Panjang Keberagaman Etnik di Padang

Kompas.com - 07/02/2020, 15:10 WIB
Perdana Putra,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

 

Perantauan Nias

Untuk di Sumatera Barat, selain di Kepulauan Mentawai, mayoritas orang Nias juga merantau menuju arah utara dan timur yakni, pulau Simeulue dan Sumatera.

Khusus di Kota Padang sendiri kata Anatona, kedatangan orang Nias sudah berlangsung sejak periode VOC Belanda pada abad ke-17.

Salah satu bukti sejarah adalah adanya kontrak perjanjian antara VOC dengan pemuka masyarakat Nias di Teluk Dalam tahun 1693 antara lain yang berisi kesepakatan mengenai pengiriman komoditas perdagangan dari pulau Nias ke Padang.

Perpaduan antara Nias dengan Minang berlanjut dengan kedatangan etnis lain seperti Jawa, Sunda, Batak, Mentawai hingga Tionghoa dan India.

Baca juga: Meriahnya Perayaan Cap Go Meh 2020 di Padang, Hadirkan Atraksi dari Berbagai Etnis

Cap Go Meh Satukan Keberagaman

Dari percampuran itu maka muncullah berbagai macam kampung di Padang seperti kampung China yang mayoritas diisi orang keturunan China, kampung India keling, kampung Nias dan kampung Jawa.

"Kampung-kampung ini sudah lama berdiri di Padang. Mereka hidup berdampingan tanpa ada gesekan," jelas Anatona.

Sementara panitia Cap Go Meh 2020 Padang, Albert Hendra Lukman mengatakan dalam perayaan Cap Go Meh kali ini sengaja dipadukan delapan kultur dari etnik berbeda di Padang.

Perpaduan etnik mulai dari Minang, Jawa, Sunda, Tionghoa, India, Batak, Nias dan Mentawai itu membuktikan Padang sangat menjunjung kebhinekaan.

"Ini pesan yang kita sampaikan dalam Cap Go Meh 2020 di Padang ini bahwa delapan etnik yang berbeda di Padang dapat hidup berdampingan," jelas anggota DPRD Sumbar itu.

Baca juga: Penggerebekan PSK di Padang, Ada Nama Andre Rosiade di Kuitansi Pemesan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com