Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengobatan Ningsih Tinampi Disidak Petugas Gabungan, Dinkes Sebut Hanya Pengobatan Tradisional

Kompas.com - 07/02/2020, 11:57 WIB
Setyo Puji

Editor

KOMPAS.com - Pengobatan alternatif yang dijalankan Ningsih Tinampi yang berlokasi di Jalan Raya Lebaksari, Karang Kepuh, Kelurahan Karang Jati, Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur, didatangi sejumlah petugas gabungan, Rabu (5/2/2020).

Petugas gabungan tersebut terdiri dari Dinas Kesehatan Jawa Timur, Kejati, Polda Jawa Timur, Dinkes Kabupaten Pasuruan, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Pasuruan, dan lainnya.

Kabid Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Jatim Dian Islami mengatakan, setelah melakukan kunjungan dan melihat langsung metode yang digunakan, pihaknya menyimpulkan tempat pengobatan Ningsih Tinampi bukan pengobatan medis, melainkan pengobatan tradisional.

"Jadi kami lihat metodenya seperti apa, bagaimana prosesnya dan masih banyak lagi. Hasilnya, pengobatan yang dilakukan Ningsih Tinampi termasuk pengobatan tradisional," katanya seperti dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: Museum Ini Berisi Aneka Pengobatan Tradisional China

Karena merupakan pengobatan tradisional, menurutnya usaha pengobatan yang dilakukan Ningsih tidak melanggar ketentuan medis yang berlaku.

"Kalau saya melihat ini tidak berkaitan dengan medis. Apa yang dilakukan Ningsih ini pengobatan aliran kepercayaan secara kultur tidak berkaitan dengan regulasi yang ada dinkes," jelasnya.

Meski demikian, Dian mengaku dalam kesempatan itu Ningsih selaku pemilik usaha pengobatan tradisional diberikan arahan agar ketika ditemukan pasien yang mengidap penyakit medis untuk diarahkan ke tindakan medis. 

Hal itu agar penanganan penyakit yang diderita pasien bisa lebih tepat dan aman.

Dalam kesempatan itu, Ketua IDI Kabupaten Pasuruan dr Sujarwo menambahkan, sidak yang dilakukan petugas gabungan tersebut dilakukan untuk mengetahui langsung metode pengobatan yang dilakukan Ningsih Tinampi.

Termasuk juga melakukan pembinaan, agar praktik pengobatan yang dilakukan tidak menabrak aturan dan bisa tertata dengan baik.

"Jadi bukan sesuatu yang aneh. Ini kami hanya kunjungan saja, untuk memberikan pembinaan terhadap Ningsih Tinampi," kata Ketua IDI Kabupaten Pasuruan.

Baca juga: Fakta Baru Siswa Korban Bully di Malang, Tubuhnya Sempat Dibanting ke Paving

Sementara itu, Ningsih Tinampi yang menjalankan pengobatan alternatif tersebut terlihat santai menyambut kedatangan petugas gabungan.

Bahkan, karena sibuknya menangani pasiennya yang datang, para petugas tersebut sempat diminta menunggunya hingga satu jam kemudian baru bisa ditemui.

Ningsih mengaku, saran yang diberikan petugas saat berkunjung itu dianggap positif. Hanya saja dalam obrolan yang dilakukan tersebut, dianggap tidak ada kesepakatan apapun yang perlu dipatuhi.

"Untuk masukannya ya saya terima. Intinya saya mendukung sekali. Tidak ada kesepakatan apa - apa hari ini, oke saja," jelasnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com